Bursa Global Tertekan, IHSG Mampu Sentuh Level Tertinggi di 6.501

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 4,4 poin ke posisi 6.495,38 pada pra pembukaan perdagangan Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jan 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 09:16 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG cenderung terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (22/1/2018), IHSG naik tipis 4,48 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.495,38. Kemudian IHSG naik terbatas 4,3 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.495. Indeks saham LQ45 susut 0,16 persen ke posisi 1.098. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 115 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 37 saham lainnya tertekan dan 120 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi intraday 6.501,49 dan terendah 6.485,31. Level intraday merupakan level terjadi pada saat perdagangan saham.

Total frekuensi perdagangan saham 18.212 kali dengan volume perdagangan saham 284,9 juta. Nilai transaksi Rp 220,6 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.330.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,22 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 0,30 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,23 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi melemah 0,65 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MBSS naik 14,97 persen ke posisi Rp 845, saham MAMI melonjak 5,1 persen, dan saham LEAD menanjak 4,44 persen ke posisi Rp 94.

Sementara itu, saham IKAI melemah 2,63 persen ke posisi Rp 111, saham FINN tergelincir 1,92 persen ke posisi Rp 153, dan saham IIKP susut 1,89 persen ke posisi Rp 312 per saham.

Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,07 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,96 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,10 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,10 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,23 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,33 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

4 Saham Pilihan di Awal Pekan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini. Aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia akan menjadi katalis positif untuk IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpeluang menguat ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masih terlihat terus terjadi.

William menilai, investor asing melihat Indonesia menjadi tempat investasi yang menarik didukung kondisi ekonomi yang stabil. Sentimen lainnya yaitu dari rilis kinerja emiten secara tahunan yang diperkirakan membaik sehingga jadi katalis positif untuk IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 6.278-6.523 pada awal pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (22/1/2018).

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan koreksi. IHSG akan bergerak di kisaran 6.440-6.500.

"IHSG akan bergerak kembali konsolidasi usai gagal koreksi di akhir pekan. IHSG masih memiliki ruang pergerakan hingga menguji level 6.500," kata Lanjar.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG naik 0,28 persen ke posisi 6.490,89. Sektor saham industri dasar memimpin penguatan IHSG. Sementara itu, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 899,55 miliar.

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Holcim Tbk (SMCB).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya