Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan jelang akhir pekan ini. Aksi profit taking akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Binaartha Institutional Research, Reza Priyambada menuturkan pergerakan IHSG cenderung melemah. Maraknya aksi jual beli menjadikan tren IHSG masih dalam pelemahan.
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.562-6.580 dan resisten 6.628-6.638 pada Jumat pekan ini," ujar dia dalam ulasanya, Jumat (22/02/2018).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengungkapkan laju IHSG di kisaran 6.502 - 6.713
Untuk saham, Reza memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan juga PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu, Willliam memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Anjlok Terseret Pelemahan Bursa Saham Asia
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok cukup dalam pada penutupan perdagangan hari ini (22/2/2018). Pelemahan IHSG sejalan dengan penurunan bursa saham Asia.
IHSG merosot 50,33 poin atau 0,76 persen ke level 6.593,06. Indeks LQ45 pun melemah 1,13 persen ke level 1.105,23.
Anjloknya IHSG hari ini karena tekanan yang terjadi di hampir seluruh sektor saham, kecuali saham pertambangan dan industri dasar.
Sektor saham aneka industri tercatat memimpin pelemahan paling dalam sebesar 1,92 persen. Disusul sektor saham keuangan yang turun 1,13 persen, dan saham perdagangan yang tergelincir 0,87 persen.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 224 saham melemah, 120 saham stagnan, dan 135 saham mengalami penguatan. Total transaksi perdagangan saham sebanyak 389.706 dengan volume 13,6 miliar dan senilai Rp 7,4 triliun.
Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 580,71 miliar. Sementara kurs rupiah terus loyo ke level Rp 13.676 per dolar Amerika Serikat.
Saham-saham yang mencatatkan pelemahan paling dalam, antara lain BBRM 17,91 persen, BMSR 12,72 persen, dan YPAS 10,32 persen. Sedangkan saham yang menguat, yaitu BOSS dengan kenaikan 25 persen, WOMF 24,39 persen, dan INRU 22,05 persen.
Hampir seluruh indeks utama di bursa saham Asia memerah, kecuali indeks saham China menguat 2,17 persen. Penurunan paling besar dialami indeks saham Hong Kong sebesar 1,48 persen.
Selain itu, indeks saham KOSPI Korea Selatan susut 0,63 persen, Nikkei Jepang 1,07 persen, indeks saham Singapura 0,79 persen, dan indeks saham Taiwan turun 0,49 persen.
Advertisement