Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada awal perdagangan saham. Hal ini ikuti pergerakan bursa saham global.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (21/3/2018), IHSG naik 16,60 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.260,8. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 27,36 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.270,94. Indeks saham LQ45 menguat 0,57 persen. Sebagian besar indeks saham acuan mendaki.
Ada sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat laju IHSG. 14 saham melemah dan 78 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.278,93 dan terendah 6.260,06.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.786 kali dengan volume perdagangan 272,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 226,5 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 13,76 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.755.
Baca Juga
10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,17 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 0,87 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,69 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KOBX naik 23,46 persen ke posisi Rp 200 per saham, saham CENT melonjak 21,70 persen ke posisi Rp 129 per saham, dan saham POLY menguat 14,84 persen ke posisi Rp 178 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham AGRS merosot 3,51 persen ke posisi Rp 550 per saham, saham IBFN melemah 3,33 persen ke posisi Rp 87, dan saham TRIM tergelincir 2,34 persen ke posisi Rp 125 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,32 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melonjak 0,06 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,65 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,21 persen. Indeks saham Taiwan menguat 3,73 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan, IHSG melemah 0,73 persen pada perdagangan saham kemarin. Hal itu didorong sektor saham telekomunikasi dan konsumsi.
Bursa saham global juga melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap potensi perang dagang dan the Federal Reserve Reserve yang akan lebih cepat naikkan suku bunga.
Sementara itu, laporan DBS menyatkaan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akan dilakukan besok. Para analis dan ekonom memperkirakan tidak akan ada perubahan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada angkat 4,25 persen. Melimpahnya cadangan devisa Indonesia yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah membuat BI tidak perlu menaikkan suku bunga secara terburu-buru.
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berpotensi menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Jelang rilis data ekonomi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyebutkan peluang kenaikan IHSG masih cukup besar. Ini dapat terjadi jika level support dapat teruji. IHSG akan bergerak di kisaran 6.202-6.389.
"IHSG akan diwarnai penantian terhadap jelang rilis data ekonomi suku bunga acuan BI. Potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar mengingat dari sisi fundamental ekonomi Indonesia masih kuat,” ujar dia dalam ulasannya, Rabu 21 Maret 2018.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengungkapkan hal yang sama. Ia menuturkan IHSG berpotensi menguat pada pergerakan indeks saham Rabu pekan ini. "IHSG mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham Rabu pekan ini. IHSG berpotensi menuju ke area resisten pada level 6.274 - 6.305," kata dia.
Sementara itu, pengamat pasar modal, Satrio Utomo menuturkan pola pergerakan IHSG akan berada pada level support di 6.175 dan resisten di 6.243.
"Kondisi IHSG masih rawan akan tekanan. Tetap waspadai sektor semen karena tren turunnya masih terlihat kuat. IHSG akan berada pada level support di 6.175 dan resisten di 6.243," ujar Satrio.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII), dan juga PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Nafan Aji merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan juga PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Sedangkan Satrio merekomendasikan saham PT Medco Energy International Tbk (MEDCO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Advertisement