Seluruh Sektor Saham Memerah Bawa IHSG Melemah

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.271,7 dan terendah 6.251,18.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Mar 2018, 09:13 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 09:13 WIB
IHSG
Ilustrasi Perdagangan Saham IHSG. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Seluruh sektor memerah yang membawa IHSG melemah.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa (20/3/2018), IHSG melemah 22,9 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.266,58. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG melanjutkan pelemahan 33,5 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.255,06.

Sementara indeks saham LQ45 melemah 0,82 persen ke posisi 1.027,65. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 31 saham menguat. Sedangkan 86 saham diam di tempat dan 94 saham melemah yang membuat IHSG memerah. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.271,7 dan terendah 6.251,18.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.971 kali dengan volume perdagangan saham 123,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 136,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 7,24 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat menguat ke posisi Rp 13.757.

Seluruh sektor saham  memerah. Terutama infrastruktur yang turun 0,97 persen, diikuti industri dasar 0,97 persen dan pertambahan melemah 0,80 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CSIS naik 24,39 persen ke posisi Rp 1.530 per saham, saham KOBX melonjak 10,83 persen ke posisi Rp 133, dan saham PSSI menanjak 9,01 persen ke posisi Rp 242 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BBLD turun 6,20 persen ke posisi Rp 605 saham MIKA merosot 5,07 persen ke posisi Rp 2.060, dan saham RICY turun 4,73 persen ke posisi Rp 141 per saham.

Tonton Video Ini:

Penutupan Perdagangan Kemarin

IHSG
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah di awal pekan ini. Aksi jual investor asing masih berlanjut.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (19/3/2018), IHSG melemah 15,38 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.289,57. Indeks saham LQ45 melemah 0,11 persen ke posisi 1.036,11. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 195 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 152 saham menguat dan 129 saham diam di tempat. Pada awal pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.319,65 dan terendah 6.277,75.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 344.908 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,2 triliun. Investor asing lepas Rp 1,06 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.760.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan naik 0,39 persen. Sektor saham aneka industri melemah 2,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur melemah 0,81 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,60 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham TAXI naik 34,71 persen ke posisi Rp 163 per saham, saham PSSI menguat 34,55 persen ke posisi Rp 222 per saham, dan saham BKDP melonjak 34,09 persen ke posisi Rp 118 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan adalah saham DUTI tergelincir 18,52 persen ke posisi Rp 4.400, saham JMAS merosot 18,48 persen ke posisi Rp 750 dan saham IMAS turun 12,32 persen ke posisi Rp 1.210 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Shanghai melonjak 0,29 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 3,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,90 persen dan indeks saham Singapura turun 0,39 persen.

IHSG lebih ke konsolidasi sembari uji level support. Rilis data ekonomi dan penjualan mobil juga warnai (IHSG-red),” ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya