Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan bertajuk Social Media Influencers Investory pada pagi hari ini. BEI berupaya menggaet para influencers social media dengan tujuan menarik masyarakat, terutama milenial, untuk berani berinvestasi.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi mengatakan, anak muda merupakan kunci untuk mendorong sekaligus meningkatkan minat atau literasi investasi di Indonesia. Oleh karena itu, Hasan menjelaskan, akan dilaksanakan one day invest camp pada hari ini.
"Anak muda adalah key opinion leaders yang digunakan masyarakat sebagai sumber informasi untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Salah satunya adalah acuan untuk berinvestasi," ujar dia di Gedung BEI, Jumat (27/7/2018).
Advertisement
"Oleh karena itu, invest camp one day program hari ini untuk pembekalan ilmu dan investasi saham bagi para social influencer dan teman-teman. Invest camp akan menunjukkan bagaimana transaksi saham bersama-sama secara langsung," kata dia.
Dalam program ini, BEI bekerja sama dengan tiga perusahaan sekuritas, antara lain PT Sinarmas Sekuritas, PT Philip Sekuritas Indonesia, dan PT Danareksa Sekuritas.
Adapun background para influencers tersebut beragam, antara lain kalangan artis, traveller, ibu rumah tangga, entrepreneur, pilot dan masih banyak lagi.
Beberapa di antaranya seperti Ibrahim Risyad, Martin Praja, Annoy Hari Prabowo, Gama Irdiansyah, dan Reza Phalevi.
Influencers diharuskan berpromosi di digital platform masing-masing pada periode Agustus-November 2018 terkait pentingnya investasi. Cerita inspiratif influencers juga ikut dikompetisikan untuk nantinya dipilih menjadi yang terbaik.
Selanjutnya, Hasan berharap tren saat ini menunjukan anak muda semakin melek dengan investasi.
"Dari BEI sendiri kami tidak menargetkan secara khusus prosentase peningkatan milenials dalam berinvestasi. Namun satu yang pasti, kita tak bisa menutup mata bahwa milenials kini memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan dan juga berinvestasi," kata dia.
Simak 5 Emiten yang Masuk Jajaran Saham Teraktif
Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar saham masuk indeks LQ45 atau 45 saham paling likuid di BEI. Rilis daftar saham tersebut untuk periode Agustus 2018-Januari 2019.
Lima saham yang baru masuk di jajaran saham paling likuid di BEI antara lain saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Medco Energi Tbk (MEDC).
Dari lima saham tersebut, tiga saham bergerak di sektor tambang, minyak dan gas. Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, menilai tiga saham tersebut masuk jajaran saham LQ45 lantaran ada kenaikan volume perdagangan dan diminati pelaku pasar. Apalagi emiten tersebut juga didukung kinerja fundamental baik lantaran harga komoditas membaik terutama harga minyak dan batu bara.
Baca Juga
"Harga komoditas cenderung stabil, dan saya rasa mendukung (emiten tambang dan migas-red). Sahamnya likuid, sehingga volume meningkat diikuti market cap. Saham tersebut juga favorit pelaku pasar," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (26/7/2017).
Sedangkan saham INKP masuk indeks LQ45, menurut Nafan, didukung dari kinerja ekspor Indah Kiat Pulp and Paper. Perseroan, menurut Nafan, mampu tembus pasar ekspor ke Uni Eropa. "Indah Kiat juga terkait komoditas terkait kertas karena ada permintaan naik, tapi suplai terbatas,” tutur Nafan.
Nafan menilai, pergerakan harga minyak menguat akan jadi katalis positif untuk saham tambang dan migas yang baru masuk indeks LQ45. Ia pun menargetkan harga saham ITMG dalam jangka panjang 32.525, saham MEDC 1.200, dan saham ELSA untuk jangka menengah hingga panjang di level 420.
Seiring rilis daftar saham LQ45, saham yang baru masuk catatkan kenaikan pada perdagangan saham Rabu 25 Juli 2018. Saham BKSL naik 9,68 persen ke posisi 136. Total frekuensi perdagangan saham 9.526 kali dengan nilai transaksi Rp 67,7 miliar.
Saham INKP melonjak 4,19 persen ke posisi 18.650 dengan total frekuensi perdagangan saham 5.803 kali. Nilai transaksi harian saham Rp 275,4 miliar. Saham MEDC stagnan di posisi 925 dengan total frekuensi perdagangan saham 4.274 kali. Nilai transaksi Rp 39 miliar.
Saham ITMG menguat 4,15 persen ke posisi 26.350 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.354 kali dengan nilai transaksi Rp 58,1 miliar. Saham ELSA meroket 7,74 persen ke posisi 362 per saham dengan total frekuensi perdagangan saham 6.976 kali. Nilai transaksi harian saham Rp 58,1 miliar.
Sedangkan lima saham yang dikeluarkan dari indeks saham LQ45 antara lain PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Hanson Internasional Tbk (MYRX), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
Advertisement