Kadin: Jumlah Investor Masih Sedikit di Pasar Modal

Jumlah investor di Indonesia masih sedikit, apakah kamu berminat untuk meramaikan?

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Jan 2019, 12:40 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 12:40 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan jumlah investor yang berinvestasi di pasar modal masih terbilang kecil. Ia mengimbau Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus meningkatkan jumlah investor kedepannya.

"Saya ucapkan selamat kepada BEI yang pada tahun lalu mencatatkan rekor dalam segi pencatatan saham yaitu ada 57 emiten dimana itu rekor tertinggi sejak pendirian BEI. Kita harapkan ini terus bisa ditingkatkan kedepanya," ucapnya di Gedung BEI, Kamis (10/1/2019).

Dia menambahkan, jumlah investor yang berinvestasi di BEI masih perlu didorong kembali. Ia meminta agar pihak BEI semakin giat menggenjot jumlah investor di tahun ini.

"Namun jika dilihat dari jumlah investor yang berinvestasi di BEI itu masih sangat kecil yakni 1,6 juta orang. Itu pun lompatan hampir 40 persen dari 2017 tetapi itu pun tidak semua investor yang berinvestasi di BEI," ujarnya.

Dari lonjakan 40 persen jumlah investor tersebut, kata dia, bukan investor murni yang berinvestasi di pasar modal melainkan sudah gabungan dari reksadana dan obligasi.

"Jadi 1,6 juta orang masih kecil. Itu pun sudah lompatan hampir 40 persen dari 2017 tetapi itu pun tidak semua investor yang berinvestasi di BEI. Tapi merupakan gabungan dari investasi di reksadana, obligasi, pasar uang dan sebagainya," tandasnya.

Rupiah Menguat ke 14.088 per Dolar AS, IHSG Menanjak 21,72 Poin

Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Teller menunjukkan uang dolar dan rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (10/1/2019), IHSG naik 21,72 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.293,95. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik 24,75 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.296,99. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.002,07. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 159 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 44 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.302,61 dan terendah 6.287,68. 

Total frekuensi perdagangan saham 31.682 kali dengan volume perdagangan 654,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 334,7 miliar.

Investor asing beli saham Rp 32,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085. Sebagian besar sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,62 persen.

Sektor saham barang konsumsi naik 0,82 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,55 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POLI melonjak 49,85 persen ke posisi 2.450 per saham, saham BEEF mendaki 34,71 persen ke posisi 454 per saham, dan saham FOOD naik 24,65 persen ke posisi 354 per saham.

Sementara itu, saham PT Indosat Tbk turun 13,33 persen ke posisi Rp 1.950 per saham, saham DART tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 272 per saham dan saham PTSN susut 4,35 persen ke posisi Rp 1.320 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,31 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,01 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,25 persen. Sedangkan indeks saham Singapura naik 0,04 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya