Rupiah Melemah ke 14.145 per Dolar AS, IHSG Susut 24,37 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum dapat berbalik arah ke zona hijau pada sesi kedua perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jan 2019, 16:22 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 16:22 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum dapat berbalik arah ke zona hijau pada sesi kedua perdagangan saham Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bayangi IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (8/1/2019), IHSG merosot 24,37 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.262,84. Indeks saham LQ45 turun 0,53 persen ke posisi 997,42. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 207 saham melemah sehingga menekan IHSG. 206 saham menguat mendorong pelemahan IHSG tak besar. 124 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.316,24 dan terendah 6.251,37.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 497.657 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 311,49 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.145.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 1,09 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,30 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,05 persen.

Sektor saham barang konsumsi merosot 1,75 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 1,19 persen dan sektor saham industri dasar turun 0,88 persen.

Saham-saham mampu bukukan keuntungan antara lain saham FOOD melonjak 68,89 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham RIGS menguat 34,36 persen ke posisi Rp 262 per saham, dan saham FREN mendaki 21,25 persen ke posisi Rp 97.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DUTI merosot 17,54 persen ke posisi Rp 3.620 per saham, saham KPAS susut 15,30 persen ke posisi Rp 310 per saham, dan saham KONI turun 13,21 persen ke posisi Rp 460 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,20 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,91 persen, dan indeks saham Singapura menguat 0,24 persen.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,17 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,04 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,20 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,19 persen.

 

IHSG Susut pada Sesi I

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. Sementara itu, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.002-14.101 per dolar AS.

Pada penutupan sesi pertama Selasa (8/1/2019), IHSG melemah 14,55 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.272,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke posisi 996,92. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 205 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 162 saham melemah dan 132 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.316,24 dan terendah 6.270. Total frekuensi perdagangan saham 276.741 kali dengan volume perdagangan 7,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4 triliun. Investor asing beli saham Rp 189,08 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.120. Sedangkan rupiah bergerak di posisi 14.002-14.101 per dolar AS, berdasarkan data Bloomberg.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham barang konsumsi turun 1,19 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 0,73 persen dan sektor saham tambang susut 0,58 persen.

Sementara itu, sektor saham konstruksi naik 0,81 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,69 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,26 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham FOOD naik 68,89 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham INCF mendaki 25 persen ke posisi Rp 310 per saham, dan saham FREN mengua 22,50 persen ke posisi Rp 98 per saham.

Sementara itu, saham SSTM turun 24,29 persen ke posisi Rp 318 per saham, saham OCAP tergelincir 14,73 persen ke posisi Rp 220 per saham, dan saham PSDN susut 13,08 persen ke posisi Rp 226 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,20 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,91 persen, dan indeks saham Singapura menguat 0,24 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,17 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,04 persen, indeks saham Shanghai susut 0,20 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,19 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya