IHSG Masuk ke Zona Hijau di Awal Pekan

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.526,07 dan terendah 6.508,26.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Mar 2019, 09:16 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 09:16 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham di awal pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (4/3/2019), IHSG menguat 18,6 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.518,53. Indeks saham LQ45 menanjak 0,43 persen ke posisi 1.022,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 157 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 67 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.526,07 dan terendah 6.508,26.

Total frekuensi perdagangan saham 21.816 kali dengan volume perdagangan 858,6 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 355,7 miliar.

Investor asing jual saham Rp 18,19 miliar di total pasar. Sementara rupiah di posisi 14.150 terhadap Dolar Amerika Serikat.

Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham BBRI naik 0,78 persen ke posisi 3.900 per saham, saham ITMG menanjak 1,41 persen ke posisi 21.600 per saham, dan saham SMGR menguat 0,97 persen ke posisi 13.00 per saham.

 

 

Penutupan Pekan Lalu

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis selama sepekan. Hal itu didorong aksi jual investor asing dan saham kapitalisasi pasar cenderung defensif.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (2/3/2010), IHSG susut 0,02 persen dari posisi 6.501,38 pada pekan lalu menjadi 6.499,88 pada Jumat 1 Maret 2019. Saham kapitalisasi besar masuk indeks LQ45 hanya naik 0,27 persen.

Investor asing jual saham USD 55 juta atau sekitar Rp 777,33 miliar (asumsi kurs Rp 14.133 per dolar AS) selama sepekan.

Sementara itu, indeks obligasi naik 0,65 persen selama sepekan. Imbal hasil surat pemerintah bertenor 10 tahun berada di posisi 7,85 persen.

Sedangkan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi 14.120. Aksi jual investor asing di pasar obligasi mencapai USD 249 juta hingga Rabu pekan ini.

Ada sejumlah sentimen pengaruhi pasar keuangan global. Hal itu secara tidak langsung berdampak terhadap IHSG.

Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjadi sorotan. Trump meninggalkan negosiasi dengan Korea Utara lebih awal dan dengan tangan kosong membuat banyak ahli dan anggota parlemen menarik nafas lega.

Selain itu, perang dagang juga masih dicermati pelaku pasar. Di tengah bayangan perang dagang, produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal IV 2018 tumbuh 2,6 persen. Hal itu di atas harapan pasar sekitar 2,4 persen.

Ini untuk ketiga kalinya ekonomi melambat usai mencapai puncak 4,2 persen pada kuartal II 2018. Ini didorong perang dagang. Di sisi lain PMI China membaik pada Februari 2019 dengan naik menjadi 49,9.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya