Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham hari ini. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (17/5/2019), IHSG menguat 34,53 poin atau 0,59 persen ke posisi 5.930,26.
Pada pembukaan, IHSG tetap di zona hijau dengan naik 32,3 poin atau 0,55 ke posisi 5.928,11. Indeks saham LQ45 menguat 0,60 persen ke posisi 920,9. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 108 saham menguat dan membawa IHSG ke zona hijau. Hanya 19 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.936,6 dan terendah 5.925,4.
Total frekuensi perdagangan saham 5.925 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 261,5Â miliar. Investor asing jual saham Rp 10,7 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.465.
Sebagian besar sektor saham menguat. Hanya konstruksi yang melemah 0,01 persen. Sektor saham aneka industri naik 0,89 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Kemudian disusul sektor saham pertambangan naik 0,81 persen dan sektor saham perkebunan naik 0,80 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham FIRE naik 7 persen ke posisi Rp 12.600 per saham, saham MTPS nak 5,52 persen ke posisi Rp 955 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham RODA turun 4,84 persen ke posisi Rp 260 per saham.
Â
Â
Penutupan Kemarin
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mau beranjak dari zona merah pada perdagangan saham hari ini. Bahkan seluruh sektor saham memerah.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (16/5/2019), IHSG melemah 85,14 poin atau 1,42 persen ke posisi 5.890,73. Sementara indeks saham LQ45 merosot 1,81 persen ke posisi 915,439. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah, kecuali Pefindo25.
Baca Juga
Sebanyak 94Â saham menguat dan tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara 323 melemah dan 117 diam di tempat.
Pada perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.009,62 dan terendah 5.889,5. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 476.241 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 664,21 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.450.
Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri mencatatkan penurunan terbesar2,48 persen. Diikuti konstruksi merosot 2,11 persen, dan industri dasar melemah 1,69 persen.
Saham-saham yang bukukan penguatan di tengah melemahnya IHSG antara lain saham FIRE naik 19,85 persen ke posisi Rp 11.775 per saham, saham KBLV menguat 17,8 persen ke posisi Rp 450 dan saham KIOS melonjak 13,82 persen ke posisi Rp 700 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham POSA turun 24,8 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham ABMM merosot 24,40 persen ke posisi Rp 1.425 per saham, dan saham BSSR susut 20,75 persen ke posisi Rp 1.260 per saham.
Â
Â
Advertisement
Prediksi
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dipengaruhi tensi perang dagang yang memanas. Dua analis kompak memproyeksikan IHSG bakal tersungkur pada perdagangan saham Jumat (17/5/2019).
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper menuturkan, meski pelemahan beberapa hari terakhir telah memasuki area oversold, IHSG diperkirakan masih akan bergerak ke zona merah.
Hari ini, menurutnya IHSG akan cenderung terkoreksi dengan diperdagangkan pada area support dan resistance di 5.853-5.973.
Baca Juga
Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama mengatakan, IHSG memang masih menunjukan tren bearish (pelemahan) sampai dengan hari ini.
Namun, dirinya cukup optimistis IHSG berpeluang untuk berlabuh ke level 6000. Adapun pada hari ini dia memprediksi IHSG tertekan di rentang 5.811-6.061
Dia melanjutkan, saham perbankan laik untuk dibeli hari ini seperti saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Kemudian Christoper yang merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), serta PT Medco Energy Tbk (MEDC).