Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.306,37

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 31,70 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.306,37.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Agu 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 09:13 WIB
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.306,37
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham jelang akhir pekan. Nilai tukar rupiah di level 14.198 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (9/8/2019), IHSG naik tipis 25,42 poin atau 0,41 persen ke level 6.300,09. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 31,70 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.306,37.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,75 persen ke posisi 997,91. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 119 saham menguat. Selain itu 16 saham melemah dan 93 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.314,45 dan terendah 6.299,93.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 22.336 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 320 miliar.

Investor asing beli saham Rp 5,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.198.

Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,63 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan menguat 0,62 persen dan sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang sama-sama naik 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NIKL naik 8,21 persen ke posisi Rp 1.450 per saham, saham PKPK menguat 7,59 persen ke posisi Rp 85 per saham dan saham JIHD naik 6,80 persen ke posisi Rp 550 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain FPNI melemah 7,52 persen ke level Rp 123 per saham, PAMG melemah 7,3 persen ke level Rp 254 per saham dan TRIS turun 5,56 persen ke angka Rp 238 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Diprediksi Melaju di Zona Hijau

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak menguat dengan diperdagangkan pada kisaran 6.240-6.296.

Dari global, meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok menjadi katalis penguatan lanjutan indeks hari ini.

"Kekhawatiran pada tensi perdagangan mereda setelah bank sentral China, People's Bank of China (POBC) menyatakan untuk mengintervensi Yuan," tutur Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat, Jumat (9/8/2019).

Lanjar menjelaskan, naiknya aktifitas expor China menurunan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perdagangan AS-China terhadap aktifitas perdagangan Tiongkok sendiri.

"Aktifitas ekspor di Tiongkok naik signifikan berkontraksi dengan ekspektasi dimana secara year-on-year (YoY) aktifitas ekspor naik 3.3 persen pada bulan Juli dengan neraca perdagangan surplus USD 45.06 miliar," ujarnya.

Adapun pihaknya meramal IHSG berpeluang positif dalam kisaran support dan resistance di 6251-6307.

Di sisi lain, Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, potensi penguatan lanjutan indeks terlihat dari sinyal ndikator stochastic yang bergerak melebar setelah membentuk goldencross.

"Kami memprediksi IHSG akan bergerak menghijau 6.240-6.296," pungkas dia.

Untuk saham rekomendasi, Kata Lanjar, investor hari ini dapat mengoleksi saham bank buku IV seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan dari Frederik, pihaknya menganjurkan investor agar membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya