Bursa Saham Asia Dibuka Beragam usai Komentar The Fed

Bursa saham di Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada Rabu pagi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Sep 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada Rabu pagi karena investor bereaksi terhadap komentar terbaru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Dikutip dari CNBC, Rabu (23/9/2020), Kospi Korea Selatan naik 0,57 persen pada awal perdagangan, karena berusaha pulih dari penurunan Selasa lebih dari 2 persen. S & P / ASX 200 di Australia melonjak 1,18 persen.

Saham di Jepang tertinggal, karena mereka kembali diperdagangkan setelah hari libur pada hari Senin dan Selasa. Nikkei 225 tergelincir 0,5 persen.

Secara keseluruhan, indeks saham MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,24 persen lebih tinggi.

Dalam kesaksian yang disiapkan, Powell dari The Fed mengatakan bank sentral tetap berkomitmen untuk mendukung ekonomi melalui alatnya "selama yang dibutuhkan." Dia juga mencatat bahwa "banyak indikator ekonomi menunjukkan peningkatan yang nyata", meskipun jalan ke depan "terus menjadi sangat tidak pasti."

Perkembangan seputar pandemi virus corona juga dapat membebani sentimen investor, dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Selasa membalikkan pencabutan beberapa langkah penguncian di Inggris. Itu terjadi setelah lonjakan kasus virus korona di negara itu.

Kasus di AS juga mulai meningkat setelah beberapa minggu penurunan, meskipun beberapa pakar kesehatan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah tren kenaikan akan berlanjut. Virus itu telah merenggut lebih dari 200 ribu nyawa di negara itu.

 

Mata Uang

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya, terakhir di 93,967 menyusul kenaikannya awal pekan ini dari level di bawah 93,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada 105,04 per dolar menyusul pelemahan dari level sekitar 104,4 melawan greenback kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,717, setelah melemah dari level di atas USD 0,725 minggu ini.

Harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,14 persen pada USD 41,66 per barel. Minyak mentah berjangka AS merosot 0,28 persen menjadi USD 39,69 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya