Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 10-14 Februari 2025 pekan ini ditutup bervariasi. Berdasarkan data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.638,459, turun 104,117 poin atau 1,54% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 6.742,576.
Kapitalisasi pasar IHSG turut mengalami penurunan. Pekan ini, total kapitalisasi pasar tercatat Rp 11.401 triliun, turun 1,67% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp 11.595 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Total volume perdagangan dalam sepekan mencapai 77,248 miliar saham, lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 100,357 miliar saham. Secara rata-rata harian, volume transaksi turun 25,55% dari 20,751 miliar saham menjadi 15,450 miliar saham.
Advertisement
Total nilai perdagangan selama sepekan mencapai Rp 61,189 triliun, naik dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 60,428 triliun. Rata-rata harian nilai transaksi pun tumbuh 1,31% menjadi Rp 12,238 triliun dibandingkan Rp 12,086 triliun pada pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi juga mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih lesu.
Sepanjang pekan ini, frekuensi transaksi mencapai 5,808 juta kali, dengan rata-rata harian 1,162 juta kali—turun 11,58% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1,314 juta kali per hari. Daftar Top Gainers dan Top Losers
Merujuk data Bursa, berikut deretan saham-saham dengan kenaikan tertinggi (top) atau top gainers periode 10-14 Februari 2025:
Top Gainers Sepekan
• Saham BUVA naik 40% ke posisi 119 dari posisi 85 pada pekan sebelumnya.
• Saham RAAM naik 39,34% ke posisi 340 dari posisi 244 pada pekan sebelumnya.
• Saham MCAS naik 33,17% ke posisi 1.385 dari posisi 1.040 pada pekan sebelumnya.
• Saham POLU naik 33% ke posisi 2.660 dari posisi 2.000 pada pekan sebelumnya.
• Saham INDX naik 30,95% ke posisi 110 dari posisi 84 pada pekan sebelumnya.
• Saham SAME naik 29,37% ke posisi 326 dari posisi 252 pada pekan sebelumnya.
• Saham KONI naik 28,69% ke posisi 1.615 dari posisi 1.255 pada pekan sebelumnya.
• Saham SHIP naik 25,64% ke posisi 980 dari posisi 780 pada pekan sebelumnya.
• Saham BNLI naik 23,02% ke posisi 1.630 dari posisi 1.325 pada pekan sebelumnya.
• Saham DMMX naik 21,54% ke posisi 316 dari posisi 260 pada pekan sebelumnya.
Top Losers Sepekan
• Saham SAPX turun 38,81% ke posisi 615 dari posisi 1.005 pada pekan sebelumnya.
• Saham MMIX turun 37,13% ke posisi 127 dari posisi 202 pada pekan sebelumnya.
• Saham CUAN turun 33,77% ke posisi 7.500 dari posisi 11.325 pada pekan sebelumnya.
• Saham SAFE turun 25,58% ke posisi 256 dari posisi 344 pada pekan sebelumnya.
• Saham ISAT turun 23,20% ke posisi 1.705 dari posisi 2.220 pada pekan sebelumnya.
• Saham HOMI turun 22,50% ke posisi 310 dari posisi 400 pada pekan sebelumnya.
• Saham SSMS turun 18,66% ke posisi 1.700 dari posisi 2.090 pada pekan sebelumnya.
• Saham IOTF turun 17,54% ke posisi 94 dari posisi 114 pada pekan sebelumnya.
• Saham AMOR turun 17,19% ke posisi 530 dari posisi 640 pada pekan sebelumnya.
• Saham ENAK turun 16,26% ke posisi 515 dari posisi 615 pada pekan sebelumnya.
Advertisement
IHSG Anjlok 5,16 Persen pada 3-7 Februari 2025, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 3-7 Februari 2025. Koreksi IHSG terjadi didorong sentimen global dan domestik.
IHSG merosot 5,16 persen ke posisi 6.752,57 pada 3-7 Februari 2025 dari pekan lalu di posisi 7.109,19. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 5,87 persen menjadi Rp 11.595 triliun dari pekan lalu Rp 12.319 triliun. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (8/2/2025).
Sementara itu, peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini meningkat 26,60 persen menjadi 20,75 miliar saham dari 16,39 miliar saham pada pekan lalu.
Kenaikan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan ini. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik 13,06 persen menjadi 1,31 juta kali transaksi dari 1,16 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian bursa melonjak 7,22 persen menjadi Rp 12,08 triliun dari Rp 11,27 triliun pada pekan lalu. Investor asing menjual saham Rp 3,80 triliun pada pekan ini. Penjualan saham oleh investor asing ini meningkat dari pekan lalu Rp 100,32 miliar. Sepanjang 2025, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 7,52 triliun.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, sentimen global dan domestik bebani IHSG sepekan. Dari global, Nico menuturkan, kebijakan tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan IHSG. Donald Trump mengenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China. Namun, ia akhirnya menunda selama 30 hari untuk tarif impor ke Kanada dan Meksiko.
"Ini bukan sekedar tarif. Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat punya agreement, tetapi (Donald Trump-red) akan hajar yang dia inginkan, ini jadi hambatan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sentimen The Fed hingga Domestik
Selain Donald Trump, sentimen kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) juga menekan IHSG. Nico menuturkan, the Fed telah memberikan sinyal untuk tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Dengan demikian, potensi penurunan suku bunga akan melambat. "Kami prediksi 1-2 kali penurunan suku bunga, sekitar 50 basis poin (bps),” ujar Nico.
Sedangkan dari dalam negeri, Nico mengatakan, pemangkasan anggaran oleh pemerintah dengan besaran Rp 306 triliun menjadi sentimen negatif. Hal ini seiring daya beli dan konsumsi masyarakat yang sudah melemah, seharusnya ditopang oleh belanja pemerintah.
Namun, pemerintah memutuskan untuk memangkas anggaran terutama yang tidak efektif. Nico mengatakan, saat pertumbuhan ekonomi 2024 dirilis dan inflasi Januari 2025 turun menjadi 0,76 persen dari Desember 2024 1,57 sehingga itu menunjukkan daya beli dan konsumsi masyarakat melemah. Bank Indonesia juga memangkas suku bunga acuan menjadi 5,75 persen pada 15 Januari 2025.
"Belanja pemerintah harus ditopang untuk jaga pertumbuhan ekonomi, tetapi belanja pemerintah dipotong, pengaruhi pertumbuhan ekonomi. Anggaran pemerintah dipotong memang kebanyakan perjalanan dinas, meeting di hotel. Kalau tidak ada meeting di hotel, hotel bagaimana? Semua ini berkaitan. Anggaran dipotong ini memang untuk program yang diinginkan pemerintah untuk program makanan bergizi gratis,” kata dia.
Nico menambahkan, sektor makanan memiliki multiflier effect. Dengan pemangkasan anggaran terjadi, Nico berharap program makanan bergizi gratis ini dapat berjalan sehingga menopang pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pengumuman pengelola indeks acuan global MSCI yang melakukan pengecualiaan terhadap tiga saham emiten yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) juga bebani IHSG.” Indeks MSCI kecualikan BREN, CUAN, dan PTRO. Selain itu, kinerja bank BUKU IV juga tidak sesuai harapan. Ada growth tapi belum sesuai,” kata Nico.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)