Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 4.883,02

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Sep 2020, 09:10 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 09:10 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.870 per dolar AS.

Pada prapembukaan perdagangan Jumat (25/9/2020), IHSG naik 25,2 poin atau 0,52 persen ke level 4.867,96. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG terus menguat dengan naik 40,26 poin atau 0,83 persen ke level 4.883,02.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,89 persen ke posisi 746,22. Semua indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.890,12. Sedangkan terendah 4.867,93.

Sebanyak 184 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 48 saham melemah dan 87 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 22.420 kali dengan volume perdagangan 468,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 463,5 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 13,13 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.870 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 1,26 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang menguat 1,11 persen dan sektor manufaktur yang menguat 0,79 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, SSTM naik 12,02 persen ke Rp 410 per lembar saham. Kemudian FIRE naik 11 persen ke Rp 222 per saham dan UANG naik 10 persen ke Rp 220 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menahan penguatan IHSG antara lain SBAT turun 6,94 persen ke Rp 268 per lembar saham, ROCK yang turun 6,93 persen ke Rp 1.410 per lembar saham dan MTPS turun 6,86 persen ke Rp 380 per saham.

Penutupan Kemarin

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Kamis ini. Investor asing jual saham Rp 508 miliar di pasar regular. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (24/9/2020), IHSG ditutup melemah 75,19 poin atau 1,53 persen ke posisi 4.842,75. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 1,88 persen ke posisi 740.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.897,35 dan terendah 4.820,33.

Pada sesi penutupan pedagangan, 345 saham melemah dan mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 83 saham menghijau dan 141 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 532.413 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 508 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.897.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor perkebunan yang anjlok 2,84 persen, disusul sektor pertambangan yang turun 1,99 persen dan sektor infrastruktur melemah 1,88 persen.

Saham yang menguat antara lain PAMG yang naik 24,32 persen ke Rp 92 per lembar saham. Kemudian FIRE yang naik 23,46 persen ke Rp 200 per lembar saham dan LRNA yang naik 17,32 persen ke Rp 149 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain NFCX yang melemah 6,94 persen ke Rp 1.810 per lembar saham. Kemudian AMIN turun 6,92 persen ke Rp 242 per lembar saham dan SKBM turun 6,62 persen ke Rp 296 per lembar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya