Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten integrated apparel provider akan membeli kembali saham atau buyback saham.Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk buyback saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Mei 2021.
Buyback saham ini dilakukan karena harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan global akibat dari pandemi COVID-19.
Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Santoso Widjojo menuturkan, meskipun kondisi masih penuh tantangan, tetapi pihaknya melihat peluang tumbuh pada 2022 sejalan dengan perbaikan ekonomi.Oleh karena itu, perseroan akan mengajukan persetujuan untuk buyback saham pada RUPSLB.
Advertisement
Perseroan optimistis kondisi perekonomian yang semakin pulih ini dapat memberikan kinerja lebih baik ke depan. Pada kuartal I-2021, Perseroan memperoleh penjualan Rp 256,6 miliar.
"Melihat peluang masa pemulihan perekonomian tersebut, TRIS berencana mengajukan buyback saham sebanyak-banyaknya Rp 40 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5/2021).
Ia menuturkan, jumlah saham yang akan dibeli kembali dalam rencana ini sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor perseroan atau maksimum sebanyak 314.144.380 saham.
Sehubungan dengan rencana buyback saham ini, perseroan memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan buyback saham serta tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja usaha termasuk penurunan pendapatan, sehingga tidak ada perubahan atas performa laba TRIS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perluas Pasar Domestik dan Ekspor
Pada kuartal I 2021, penjualan tercatat naik 2,7 persen dari kuartal IV 2020 menjadi Rp 256,5 miliar. Akan tetapi, realisasi penjualan turun 25,45 persen dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 344,04 miliar.
Kontribusi penjualan pada kuartal I 2021 hampir berimbang antara lain dari lokal sebesar 50,8 persen dan ekspor sebanyak 49,2 persen.
Perseroan akan terus memperluas baik pasar domestik dan luar negeri sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik. Di sisi lain, beban keuangan TRIS menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yaitu turun 28,2 persen secara year on year (YoY).
Selain buyback, TRIS juga memiliki strategi dalam masa pemulihan ekonomi melalui produk-produk yang dibuat dan dipasarkan. Strateginya antara lain meningkatkan fleksibiltias produksi dengan membuat produk berdasarkan kebutuhan pasar melalui inovasi dalam pengembangan produk.
TRIS juga evaluasi dan meningkatkan kompetensi karyawan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja perseroan.
Selain itu, TRIS juga akan mengembangkan platform digital marketing dan strategi pemasaran secara aktif di media sosial untuk meningkatkan brand awareness dan value sebagai sarana komunikasi langsung dengan pelanggan, meningkatkan kecepatan respons kepada pelanggan sehingga meningkatkan layanan dan meningkatkan penjualan online.
TRIS juga menjadi sistem kerja yang terintegrasi dan bersinergi dari setiap proses bisnis untuk optimalkan keuntungan.
"Kami akan terus berinovasi untuk membuat produk-produk berkualitas. Sejalan dengan hal tersebut, TRIS juga melihat berbagai peluang yang ada dalam jangka panjang, melalui rencana pengajuan buyback saham, ini yang diharapkan dapat menjadikan kinerja saham TRIS semakin baik seiring dengan kinerja TRIS ke depan," kata Santoso.
Advertisement