BEI Realisasikan 82 Persen Pencatatan hingga Semester I-2021

BEI menargetkan 66 instrumen tercatat sepanjang 2021, Di antaranya termasuk saham, obligasi, ETF, EBA, DIRE & DINFRA.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jun 2021, 14:57 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 14:57 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 66 instrumen tercatat di sepanjang 2021. Hingga pertengahan 2021, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini realisasi pencatatan dari target tersebut sudah mencapai 82 persen.

"Per tanggal 25 Juni itu ada total 24 yang sudah tercatat. Di pipeline itu ada 30 dari semua instrumen. Dengan demikian, kalau total di pipeline dan realisasi kita jumlahkan, itu totalnya 54. Artinya 82 persen,” kata Nyoman dalam video konferensi usai RUPS BEI, (29/6/2021).

BEI menargetkan 66 instrumen tercatat sepanjang 2021, Di antaranya termasuk saham, obligasi, ETF, EBA, DIRE & DINFRA. Untuk saham, hingga 28 Juni 2021, tercatat sudah ada 23 saham yang melantai. Termasuk pencatatan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Senin, 28 Juni 2021.

"Sampai saat ini saya bisa sampaikan bahwa dari target 66, realisasi sudah 24, itu per tanggal 25 Juni ya. Besok ada 2 lagi, yang kemarin ada satu,” kata Nyoman.

"Dengan realisasi 82 persen, masih ada setengah tahun untuk dapat kita kejar ketertinggalan 18 persen,” imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ada 8 Emiten yang Catatkan Saham Perdana pada Juli 2021

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun untuk Juli 2021, Nyoman mencatat ada 8 perusahaan yang siap melantai.  Sedikit bocoran, Nyoman mengatakan dari 8 perusahaan bakal IPO itu, ada satu perusahaan e-commerce.

Namun ia enggan membeberkannya lebih detil. Sebelumnya, Nyoman mengatakan untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan adanya persetujuan dari OJK atas penerbitan prospektus awal kepada publik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya