Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 66 instrumen tercatat di sepanjang 2021. Hingga pertengahan 2021, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini realisasi pencatatan dari target tersebut sudah mencapai 82 persen.
"Per tanggal 25 Juni itu ada total 24 yang sudah tercatat. Di pipeline itu ada 30 dari semua instrumen. Dengan demikian, kalau total di pipeline dan realisasi kita jumlahkan, itu totalnya 54. Artinya 82 persen,” kata Nyoman dalam video konferensi usai RUPS BEI, (29/6/2021).
BEI menargetkan 66 instrumen tercatat sepanjang 2021, Di antaranya termasuk saham, obligasi, ETF, EBA, DIRE & DINFRA. Untuk saham, hingga 28 Juni 2021, tercatat sudah ada 23 saham yang melantai. Termasuk pencatatan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Senin, 28 Juni 2021.
Advertisement
"Sampai saat ini saya bisa sampaikan bahwa dari target 66, realisasi sudah 24, itu per tanggal 25 Juni ya. Besok ada 2 lagi, yang kemarin ada satu,” kata Nyoman.
"Dengan realisasi 82 persen, masih ada setengah tahun untuk dapat kita kejar ketertinggalan 18 persen,” imbuh dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ada 8 Emiten yang Catatkan Saham Perdana pada Juli 2021
Adapun untuk Juli 2021, Nyoman mencatat ada 8 perusahaan yang siap melantai. Sedikit bocoran, Nyoman mengatakan dari 8 perusahaan bakal IPO itu, ada satu perusahaan e-commerce.
Namun ia enggan membeberkannya lebih detil. Sebelumnya, Nyoman mengatakan untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan adanya persetujuan dari OJK atas penerbitan prospektus awal kepada publik.
Advertisement