Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa pagi (20/7/2021). Bursa saham Asia tertekan mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang anjlok.
Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 merosot 0,89 persen. Indeks Topix susut 1,05 persen, dan indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,55 persen. Indeks Australia melemah 1,06 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,27 persen.
Baca Juga
Sementara itu, China akan mengumumkan tingkat suku bunga pinjaman. Trader dan analis prediksi China tetap mempertahankan tingkat bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun. Demikian dikutip dari CNBC, Selasa pekan ini.
Advertisement
Di sisi lain, bursa saham di Indonesia, Malaysia dan Singapura libur untuk merayakan Idul Adha. Di wall street, indeks Dow Jones anjlok 725,81 poin ke posisi 33.962,04. Indeks S&P 500 tergelincir 1,59 persen ke posisi 4.258,49. Indeks Nasdaq turun 1,06 persen ke posisi 14.274,98.
Wall street tertekan seiring kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 dapat memperlambat pemulihan ekonomi. Sejumlah negara di Asia Tenggara sedang hadapi kenaikan kasus COVID-19. Goldman Sachs memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Indeks Dolar AS
Indeks dolar AS berada di kisaran 92,87, indeks tersebut menguat dari posisi 92,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,50 per dolar AS.
Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,48 persen menjadi USD 68,94 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 0,72 persen menjadi USD 66,9 per barel.
Advertisement