Saham BUKA Menguat 3,1 Persen pada Sesi Pertama

Saham BUKA naik 3,11 persen ke posisi Rp 995 per saham pada sesi pertama, Jumat, 13 Agustus 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Agu 2021, 13:35 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 13:27 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup menguat pada sesi pertama perdagangan Jumat (13/8/2021). Penguatan saham BUKA terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis.

Mengutip data RTI, saham BUKA naik 3,11 persen ke posisi Rp 995 per saham pada sesi pertama. Pada pembukaan perdagangan, saham BUKA melemah 15 poin ke posisi Rp 940 kemudian berbalik arah ke zona hijau. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 1.035 dan terendah Rp 910 per saham.

Total frekuensi perdagangan 89.384. Total volume perdagangan 24.546.076 dengan nilai transaksi Rp 2,4 triliun.

Sementara itu, , IHSG melemah tipis 0,09 persen ke posisi 6.133,83 pada sesi pertama. Indeks saham LQ45 naik 0,33 persen ke posisi 848,59. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

IHSG berada di level tertinggi 6.179,89 dan terendah 6.127,23. Sebanyak 290 saham melemah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 822.934 kali dengan volume perdagangan 12,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 321,73 miliar di pasar regular.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan dan menguat. Indeks sektoral IDXindustri naik 1,02 persen. Diikut indeks sektoral IDXtransportasi menanjak 0,50 persen dan IDXnonsiklikak menguat 0,49 persen.

Sedangkan indeks sektoral IDXsiklikal melemah 1,2 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks IDXinfrastruktur susut 1,04 persen dan IDXtechno melemah 0,56 persen.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Analis: Penurunan Saham Bukalapak Hanya Sementara

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sebelumnya, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpantau masih berada di zona merah pada perdagangan sesi pertama Kamis, 12 Agustus 2021. Akan tetapi, analis menilai, pelemahan saham BUKA hanya sementara dan imbas aksi ambil untung investor.

Mengutip data RTI, saham BUKA turun 6,76 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 1.000 dan terendah Rp 965 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.734 kali dengan nilai transaksi Rp 624,3 miliar.

Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, tekanan jual investor asing yang berlangsung sejak hari pertama pencatatan saham berdampak terhadap harga saham BUKA.  Selain itu, investor juga merealisasikan keuntungan.

Hal ini mengingat saham BUKA sudah naik 24,71 persen ke posisi Rp 1.060 per saham dari harga IPO Rp 850 per saham pada 6 Agustus 2021. Kemudian kenaikan harga saham BUKA berlanjut pada 7 Agustus 2021 dengan naik 4,72 persen ke posisi Rp 1.110 per saham.

"Pelemahan di atas harga IPO berarti cuma profit taking,” ujar William saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Kamis 12 Agustus 2021.

William menambahkan, pelemahan harga saham BUKA ini hanya sementara hingga aksi jual investor asing mereda. Harga saham BUKA pun bisa kembali stabil.

“Menurut saya sementara. Sampai net sell asing mereda, baru kondisi jenuh jual bisa tercapai, dan harga saham BUKA bisa lebih stabil,” tutur dia.

Analis PT Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menyampaikan hal sama. Ia menuturkan, aksi ambil untung oleh investor  terutama investor asing sehingga menekan saham BUKA. Pelemahan saham BUKA ini dinilai Jimmy hanya sementara.

"Profit taking. Pada hari pertama ARA,(investor-red) ingin profit taking,” kata Jimmy.

Selain itu, menurut Jimmy, pasar masih menyesuaikan kondisi seiring ada saham di sektor teknologi yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar. "Masih wajar, ini sementara (pelemahan-red),” kata dia.

Jimmy masih optimistis dengan prospek saham BUKA ke depan. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja perseroan. Selain itu, GIC Singapura menambah kepemilikan saham di BUKA, menurut Jimmy menunjukkan kepercayaan terhadap Bukalapak.  Meski demikian, Ia mengingatkan investor untuk memperhatikan laporan keuangan pada 2021.

"Ya menunjukkan banyak yang percaya dengan kinerja Bukalapak,” kata dia.

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), GIC Private Limited dan menambah kepemilikan saham Archipelago Invesment Pte Ltd telah memperoleh saham BUKA sebanyak 1.600.797.400 saham pada 5 Agustus 2021. Harga pemesanan saham tersebut Rp 850. Dengan demikian, total nilai pembelian saham sekitar Rp 1,36 triliun.

"Tujuan dari transaksi investasi,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI, ditulis Selasa, 10 Agustus 2021.

Adapun setelah transaksi pembelian saham BUKA tersebut, GIC dan Archipelago Investment Ltd memiliki 11.337.391.077 saham BUKA atau setara 11 persen. Sebelumnya, GIC dan Archipelago Invesment Pte Ltd mengenggam 9.736.593.677 saham. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya