Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) pada Kamis (19/8/2021).
BEI suspensi saham SHID dalam rangka cooling down seiring terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi saham SHID dilakukan di pasar regular dan pasar tunai, yang bertujuan memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SHID.
Baca Juga
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” demikian mengutip keterbukaan BEI yang diteken Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan 18 Agustus 2021, saham SHID melemah 6,67 persen ke posisi Rp 840 per saham. Saham SHID berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 840 per saham. Total volume perdagangan 26.500. Nilai transaksi Rp 22,5 juta. Total frekuensi perdagangan 56 kali.
Pada periode 16-18 Agustus 2021, saham SHID merosot 10,64 persen. Saham SHID mencatat volume perdagangan 40.600. Nilai transaksi Rp 35,2 juta. Total frekuensi perdagangan 106 kali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Keuangan Kuartal I 2021
Mengutip laporan keuangan unaudited yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 19 Agustus 2021, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk membukukan penurunan kinerja keuangan pada kuartal I 2021.
Perseroan mencatat pendapatan usaha turun 40,36 persen dari Rp 25,43 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 15,16 miliar pada kuartal I 2021. Beban pokok penjualan turun dari Rp 10,27 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 4,62 miliar pada kuartal I 2021.
Laba kotor tercatat susut 30,46 persen dari Rp 15,16 miliar pada 31 Maret 2020 menjadi Rp 10,54 miliar pada kuartal I 2021. Beban usaha turun menjadi Rp 17,47 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,27 miliar. Laba usaha turun 13,31 persen menjadi Rp 6,93 miliar pada kuartal I 2021. Perseroan alami rugi turun dari Rp 9,65 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 8,70 milar pada kuartal I 2021.
Total ekuitas tercatat turun dari Rp 875,30 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 866,56 miliar pada Maret 2021. Liabilitas tidak lancar tercatat Rp 438,59 miliar dan liabilitas lancar Rp 109,48 miliar pada kuartal I 2021. Total aset turun menjadi Rp 1,41 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 7,65 miliar pada 31 Maret 2021.
Advertisement