Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyetujui rencana stock split dengan rasio 1:5. Artinya, setiap 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru.
Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5. Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat siaran pers ini dikeluarkan berkisar Rp 32.000 per saham.
Baca Juga
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menuturkan, Perseroan melihat investor ritel, termasuk investor muda di pasar modal Indonesia memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BBCA. Sehingga Perseroan melakukan pemecahan saham agar lebih mudah dijangkau investor.
Advertisement
Artikel RUPSLB BCA setuju stock split dengan rasio 1:5 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Jumat, (24/9/2201):
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1.RUPSLB BCA Setuju Stock Split dengan Rasio 1:5
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyetujui rencana stock split dengan rasio 1:5. Artinya, setiap 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru.
Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5. Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat siaran pers ini dikeluarkan berkisar Rp 32.000 per saham.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menuturkan, Perseroan melihat investor ritel, termasuk investor muda di pasar modal Indonesia memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BBCA. Sehingga Perseroan melakukan pemecahan saham agar lebih mudah dijangkau investor.
Advertisement
2.Empat Emiten BUMN Bakal Dapat PMN Rp 10,4 Triliun
Empat emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp 10,46 triliun.
Empat emiten BUMN itu antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui PMN kepada lima BUMN yang masuk klaster infrastruktur. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, masih ada beberapa sektor yang masih tunggu proses negosiasi.
Erick menuturkan, angka usulan PMN 2022 kepada lima perusahaan pelat merah antara lain Perumnas, PLN, Hutama Karya, Waskita Karya dan Adhi Karya. Erick menuturkan, pihaknya masih menunggu mengenai angka final PMN pada 2022.
3.Apple Dikabarkan Bakal Kasih Bonus kepada Karyawan
Apple Inc akan memberikan bonus kepada karyawan toko sebesar USD 1.000 atau Rp14,2 juta (estimasi kurs Rp14.248 per dolar Amerika Serikat) bulan depan. Apresiasi yang dilakukan Apple Inc adalah upaya mengembalikan operasi ritel ke jalurnya (penjualan pra-pandemi). Langkah ini juga untuk menghindari ketatnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS).
Perusahaan pembuat iPhone memberi bonus kepada karyawannya. Besaran bonus yang diterima berbeda sesuai lama masa kerja. Karyawan yang telah dipekerjakan sebelum 31 Maret mendapat bonus full senilai USD 1.000. Para pekerja yang bergabung setelahnya menerima USD 500 atau Rp 7,1 juta.
Sementara bagi pekerja baru selama musim belanja dan musim liburan akan mendapatkan USD 200 atau Rp 2,8 juta. Pernyataan tersebut disampaikan seseorang sumber. Tidak hanya karyawan toko saja, AppleCare dan karyawan online store akan memperoleh bonus.
Advertisement