Liputan6.com, Jakarta - Empat emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp 10,46 triliun.
Empat emiten BUMN itu antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui PMN kepada lima BUMN yang masuk klaster infrastruktur. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, masih ada beberapa sektor yang masih tunggu proses negosiasi.
Advertisement
Baca Juga
Erick menuturkan, angka usulan PMN 2022 kepada lima perusahaan pelat merah antara lain Perumnas, PLN, Hutama Karya, Waskita Karya dan Adhi Karya. Erick menuturkan, pihaknya masih menunggu mengenai angka final PMN pada 2022.
“Angkanya sudah ada tapi masih kita tunggu apakah ini sudah angka final (atau belum),” ujar dia dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Kamis (23/9/2021).
Erick merinci anggaran yang didapatkan masing-masing BUMN tersebut. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendapatkan sekitar Rp 3 triliun untuk penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung- dan Ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Selain itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga mendapatkan sekitar Rp 1,98 triliun untuk pendanaan dalam menyelesaikan proyek light rail transit (LRT). Selanjutnya ada penyelesaian pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen serta SPAM Regional Karian-Serpong.
Kemudian Perumnas mendapatkan PMN sebesar Rp 1,57 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan untuk melanjutkan program pengadaan “Satu Juta Rumah” bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
PLN senilai Rp 5 triliun untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk dan distribusi listrik desa. Erick mengatakan, HK masih dalam negosiasi, ada tambahan Rp 23,65 triliun. “Plus Rp 7,5 triliun ini juga belum (dipastikan) nanti,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BTN dan BNI Dapat PMN
Sementara itu, mengutip Antara, Komisi VI DPR RI menyetujui usulan tambahan penyertaan modal negara atau PMN. Hal ini dalam cadangan pembiayaan investasi Tahun Anggaran 2022 bagi empat BUMN.
Dari empat BUMN, dua di antaranya emiten BUMN antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 3,5 triliun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar Rp 1,98 triliun.
Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 7,5 triliun dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Rp 7,5 triliun.
Advertisement