Terpilih Menjadi Wali Kota New York, Eric Adams Siap Dibayar dengan Bitcoin

Wali Kota New York Eric Adams ingin ubah New York menjadi kota ramah kripto dan ingin menjelajahi NYC Coin seperti yang dilakukan Miami.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Nov 2021, 11:52 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 11:51 WIB
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Terpilih menjadi Wali Kota New York, Eric Adams mengaku, dirinya siap menerima gaji pertama dalam bentuk bitcoin. Siap mengambil alih Balai Kota pada Januari mendatang, pembayaran dengan aset kripto akan diterima tiga bulan pertama.

"New York City akan menjadi pusat industri cryptocurrency dan industri inovatif lainnya yang berkembang pesat,” ujar dia di Twitter, Kamis 4 November 2021.

Merupakan politikus partai Demokrat, Adams mengatakan, dirinya ingin mengubah New York menjadi kota yang ramah kripto dan ingin menjelajahi NYC Coin seperti yang dilakukan Miami.

Setelah terpilih menjadi Wali Kota pada 2 November 2021, Ia menyebut siap berkompetisi secara sehat dengan wali kota Miami. Seperti diketahui, Walikota Miami merupakan orang pertama yang mendirikan  cryptocurrency CityCoin.

"Dia memiliki MiamiCoin yang bekerja dengan sangat baik. Kami akan melihat ke arah mana untuk melakukan itu. Dia juga akan melihat apa yang mencegah pertumbuhan Bitcoin dan cryptocurrency di kota kami," ujar dia dilansir Aljazeera.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

CEO JPMorgan Jamie Dimon Tak Tertarik Bitcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, CEO JPMorgan Jamie Dimon menilai harga bitcoin berpotensi naik 10 kali lipat dalam lima tahun ke depan. Berbanding terbalik dengan Dimon, kritikus Bitcoin jangka panjang memperingatkan tidak benar jika harus meminjam uang membeli bitcoin sebagai aset investasi.

Baru-baru ini, bank bergerak untuk menawarkan akses wealth management untuk dikonversi ke kripto (cryptocurrency) kepada nasabahnya. Namun, Jamie Dimon teguh pada pendiriannya, dia belum tertarik memiliki bitcoin. Ia menilai, bitcoin didasarkan pada spekulasi.

"Saya tidak tahu apakah itu (bitcoin) aset, apakah itu valuta asing, atau apakah sebuah mata uang," kata dia, dikutip dari situs Yahoo Finance, ditulis Jumat, 1 Oktober 2021.

"Saya pribadi tidak peduli. Saya bukan pembeli bitcoin,” ia menambahkan.

Ia kemudian membandingkan bitcoin dengan mania tulip spekulatif, kegilaan beanie babies dan saham internet.

Meskipun begitu, Dimon berpesan untuk para investor untuk mencari tahu terlebih dahulu apa yang diingkan kemudian lakukan apa yang diinginkan. Niscaya akan menemukan jalan kesuksesan dengan cara sendiri.

Dimon secara pribadi tidak peduli sebab dia bukan penggemar dan pembeli bitcoin. Lalu, Dimon membandingkan bitcoin dengan mania tulip spekulatif yakni kegilaan Beani Babies dengan saham internet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya