Jangkau Daerah 3T, Mitratel Pakai EBT pada 615 Menara

Mitratel telah menggunakan teknologi go green yang ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan teknologi Solar Panel System (SPS).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Nov 2021, 17:28 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 17:28 WIB
Tower telekomunikasi
Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (MTEL) memiliki 615 tower yang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).

Hal itu sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan penggunaan EBT dan mengurangi emisi karbon.

Mitratel telah menggunakan teknologi go green yang ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan teknologi Solar Panel System (SPS). Penggunaan SPS ini ditujukan untuk mensuplai kebutuhan energi pada tower yang belum tersedia jaringan listrik nasional khususnya tower yang berlokasi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel, Pratignyo A.B. mengatakan hingga pertengahan 2021 tercatat ada 615 tower yang tersebar di seluruh Indonesia telah memanfaatkan SPS. Dengan penggunaan SPS ini, Mitratel dapat memenuhi kebutuhan daya guna menyediakan digital connectivity di daerah 3T.

Dengan berkembangnya teknologi ke depan, komunikasi masyarakat dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah 3T.

"Untuk mendukung operasional dan monitoring perangkat, SPS harus didukung surveillance system sebagai langkah digitalisasi dalam monitoring availability site untuk menjamin performansi yang maksimal. Dengan surveillance system, kita akan mendapatkan informasi aktual terkait availability perangkat yang ada pada tower,” jelas Pratignyo dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (29/11/2021).

Penggunaan Solar Panel System menjadi solusi karena sumber energi surya yang tersedia di wilayah Indonesia melimpah, yaitu rata-rata penyinaran tertinggi atau puncak berkisar antara 4-6 jam per hari.

SPS ini mampu memasok kebutuhan energi untuk menara selama kurang lebih 12 jam per hari dan pengisian baterai untuk suplai daya pada malam hari. Dengan demikian kebutuhan energi untuk operasional tower beserta perangkat didalamnya dapat terpenuhi secara penuh oleh SPS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerak Saham MTEL

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 November 2021, saham MTEL turun 1,3 persen ke posisi Rp 760 per saham. Saham MTEL dibuka turun lima poin ke posisi Rp 765 per saham.

Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 770 dan terendah Rp 750 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.177 kali dengan volume perdagangan 1.329.887. Nilai transaksi Rp 100,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya