Resmi Tercatat di BEI, Ini Rencana Penggunaan Dana IPO Wahana Inti Makmur

PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) melepas sebanyak 200 juta saham dalam rangka IPO.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2021, 10:25 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 10:25 WIB
Pencatatan perdana saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) Senin, (13/12/2021) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) Senin, (13/12/2021) (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wahana Inti Makmur Tbk perusahaan yang bergerak dalam bidang produsen dan pemasok beras mencatatkan saham dengan kode NASI di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/12/2021). Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-52 di BEI pada 2021.

"Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan Perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan,” Direktur Utama PT Wahana Inti Makmur Tbk Piero Mustafa dalam keterangan tertulis perusahaan.

PT Wahana Inti Makmur Tbk melepas sebanyak 200 juta saham  baru atau sebanyak 24,77 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga saham perdana sebesar Rp 155 per saham dengan nilai nominal Rp 10. Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 31 miliar. 

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi, akan digunakan untuk empat hal.

Pertama, sekitar 10 persen akan digunakan untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan. 

Termasuk dalam rangka mendukung distribusi produk perseroan, dimana pembelian kendaraan rencananya dilaksanakan pada 2022-2023 dan akan dibeli dari dealer kendaraan bermotor pihak ketiga.

Kedua, sekitar 3 persen dipakai untuk pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat seluas 2.589 m2 (tanah target) yang akan digunakan untuk gudang Perseroan.

Ketiga, sekitar 12 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan gudang perseroan di atas tanah target. Pembangunan gudang akan dilaksanakan pada 2022 dan akan dibangun oleh kontraktor pihak ketiga yang akan ditunjuk oleh perseroan.

Keempat, sisa dana IPO digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terapkan GCG

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meskipun Perseroan bukan produsen beras pertama yang tercatat di BEI, Perseroan menyebutkan memiliki daya saing yang kompetitif utamanya sebagai produsen beras khusus.

Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi COVID-19, perseroan tetap optimistis bisnis perseroan akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat terhadap beras.

Piero Mustafa menuturkan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan perseroan terus menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.

Harapannya dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai bagian dari pemegang saham Perseroan.

“Perseroan akan terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar dia.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya