IPO, GoTo Dikabarkan Telah Tunjuk Dua Underwriter

GoTo, perusahaan merger Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan gelar IPO pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Des 2021, 14:45 WIB
Diterbitkan 19 Des 2021, 14:45 WIB
Kolaborasi GoTo Digadang Perkuat UMKM
Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi grup GoTo dikabarkan telah menunjuk penjamin emisi efek atau underwriter dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada kuartal I 2022. Nilai IPO diperkirakan USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,37 triliun (asumsi kurs Rp 14.372 per dolar AS).

Mengutip laman Channel News Asia, ditulis Minggu (19/12/2021), GoTo, perusahaan merger Gojek dan Tokopedia telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai underwriter. Hal itu seperti menurut sumber yang ketahui hal tersebut.

Adapun perwakilan GoTo enggan berkomentar saat dihubungi Reuters.

Pada bulan lalu, GoTo mengatakan telah meraih dana USD 1,3 miliar pada penutupan pertama putaran pendanaan pra-IPO. Dua sumber Reuters mengatakan, GoTo bakal IPO pada semester I 2022, kemudian mencatatkan saham perdana di Amerika Serikat.

Indonesia ingin raksasa startup teknologinya dapat mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia. Salah satu langkah dilakukan dengan mengeluarkan aturan tentang multiple voting share atau saham dengan hak suara multipel dalam rangka IPO.

Sebelumnya pada 2021, unicorn pertama di Indonesia PT Bukalapak.com Tbk telah meraih dana USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,55 triliun  dalam rangka IPO, dan mencatatkan IPO terbesar di Indonesia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggalangan Dana Pra-IPO

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, penyedia ekosistem digital, Grup GoTo mengantongi dana sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,55 triliun (asumsi kurs Rp 14.278 per dolar AS) lebih pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO.

Dana tersebut terhimpun dari investor termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB).

Selain itu, Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry. Perseroan mengharapkan investor lainnya bisa bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir pada beberapa minggu mendatang.

"Dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik," kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.

Hal tersebut termasuk fokus perseroan untuk terus menumbuhkan jumlah pelanggan, melakukan perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi.

Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, menjadi suatu keuntungan untuk memperteguh posisi GoTo sebagai pemimpin pasar.

Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura Michael Woo mengatakan, semakin banyaknya pengguna online membuat permintaan akan layanan GoTo terus meningkat. Perseroan terus berkomitmen memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem digital.

"GoTo adalah juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia. Kami melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memilikipengalaman investasi yang luas," kata dia.

Perolehan Pendanaan

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Deputy CIO Seatown Master Fund Steven Chua menuturkan, pihaknya senang dapat berpartisipasi dalam misi Grup GoTo untuk mendorong kemajuan. Pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN.

Sebagai investor beberapa tahun di Gojek, pihaknya berharap dapat melanjutkan perjalanannya dengan Grup GoTo yang terus berkembang.

Indonesia yang memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dan dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta merupakan ekosistem menjanjikan bagi GoTo.

Apalagi hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari USD 600 miliar di Indonesia pada 2025 menjadi harapan pertumbuhan bagi bisnis GoTo.

Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (GTV) Grup lebih dari USD 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2 persen PDB Indonesia.

Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo dalam penggalangan dana dan Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya