Liputan6.com, Jakarta - Hingga kuartal III 2021, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) mencatatkan kondisi berbalik untuk segmen bauksit dan alumina. Antam mencatatkan rugi untuk segmen tersebut sebesar Rp 507,4 miliar, dibandingkan periode sama pada 2020 yang masih laba Rp 50,9 miliar.
Sekretaris Perusahaan Antam, Yulan Kustian menuturkan, kerugian tersebut lantaran terjadi penurunan nilai pabrik alumina yang dikelola oleh entitas anak, yaitu PT Indonesia Chemical alumina sebesar Rp 357,78 miliar.
Baca Juga
"Penurunan nilai pabrik alumina dikarenakan nilai terpulihkan (recoverable amount) lebih rendah dibandingkan nilai tercatat (carrying amount) berdasarkan pengujian penurunan nilai yang dilakukan berdasarkan PSAK 48 Penurunan Nilai Aset,” ujar Yulan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (6/1/2022).
Advertisement
Antam juga memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan profitabilitas pada segmen bauksit dan alumina. Di antaranya, pertama, yakni meningkatkan volume produksi pada segmen bauksit dan alumina. Untuk segmen bauksit, Perseroan mencari peluang penjualan ke pasar domestik.
Sementara untuk segmen alumina, Perseroan melakukan perluasan pasar. Yakni dengan meningkatkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat diserap oleh pasar.
Selain itu, Antam juga menerapkan operational excellence dengan mengimplementasikan strategi cost efficiency pada sisi operasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham ANTAM
Saham ANTM turun 1,76 persen ke posisi Rp 2.230 per saham. Saham ANTM dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 2.260 per saham.
Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.270 dan terendah Rp 2.230 per saham. Total frekuensi perdagangan 9,.975 kali dengan volume perdagangan 453.258. Nilai transaksi Rp 101,5 miliar.
Advertisement