LG Energy Solution Siap Ciptakan Rekor IPO Terbesar di Korea Selatan

IPO, produsen baterai unit dari LG Chem Ltd berharap mampu meraup dana hingga 12,75 triliun Won, atau setara USD 10,7 miliar

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2022, 15:13 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)

Liputan6.com, Jakarta - LG Energy Solution segera menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Jumat (14/1/2022). LG Energy Solution siap ciptakan rekor IPO terbesar di Korea Selatan meski di tengah gejolak penerbitan saham baru yang mendominasi pasar saham selama setahun terakhir.

Produsen baterai unit dari LG Chem Ltd berharap mampu meraup dana hingga 12,75 triliun Won, atau setara USD 10,7 miliar (atau Rp 153,1 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.316 per dolar AS). Target ini dihasilkan dengan penjualan sebanyak 42,5 juta saham.

Surat kabar Korsel, Seoul Economic Daily melaporkan perusahaan telah kelebihan permintaan penawaran lebih dari 1.500 kali dari investor institusi.

Meskipun jika perusahaan membanderol harga per saham di 257 ribu Won hasilnya masih melebihi jumlah tahunan terakhir yang terkumpul di bursa Korea Selatan (kecuali pada 2021). Hal ini karena antusiasme yang tinggi dari investor.

Dengan perkiraan harga tertinggi saham LG Energy Solution yakni sebesar 300 ribu Won maka initial public offering entitas berjumlah dua kali lipat dari penawaran perdana Samsung Life Insurance Co. Dimana mampu mengantongi dana sebanyak 4,9 triliun Won pada 2010 dan masih menjadi IPO terbesar di negeri ginseng itu.

Jika benar harga jual di tingkat itu lantas menjadikan sebagai IPO terbesar kedua secara global selama setahun terakhir. Posisi pertama masih dipegang Rivian Automotive dengan nominal kesepakatan mencapai USD 13,7 miliar setara Rp 196,1 triliun pada November 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menanti Penetapan Harga

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Dari data Bloomberg, sembilan perusahaan di Korsel yang mampu membawa lebih dari USD 500 juta dari hasil penjualan saham baru di Seoul meyakini LG Energy menetapkan tarif di atas harga pasaran. Hal ini didasari dari kekuatan perusahaan yang apik.

"Pasalnya unit dari induk LG Chem Ltd ini memiliki fundamental yang menarik dengan backlog kuat, pertumbuhan pendapatan yang sehat dan  peningkatan margin yang stabil,” ujar analis di Global Equity Research Ltd (penerbit saham Smartkarma) Arun George, dilansir dari laman Yahoo Finance, Jumat (14/1/2022).

Kesempatan Dongkrak Kapitalisasi Pasar

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Kapitalisasi pasar LG Energy memungkinkan mencapai hampir 100 triliun won setelah melenggang di bursa menurut Analis di Hyundai Motor Securities Co Kang Dong-Jin.

“Mengingat ukuran pasar energi dalam jangka panjang, ia memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” tulis Kang dalam sebuah catatan. LG Energy dijadwalkan memulai perdagangan pada Kamis, 27 Januari 2022.

Mega IPO memberi investor beberapa opsi di pasar Korea Selatan karena bisa melihat banyak listing di ruang teknologi dan perawatan kesehatan.

Belum lagi partisipasi kuat dari investor ritel membuat kondisi pasar modal menjadi lebih meriah. Perusahaan biofarmasi SK Bioscience Co. adalah perusahaan yang memperoleh keuntungan tertinggi di dunia pada 2021 yang berhasil mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar setara Rp 14,3 triliun.

 

Reporter: Ayesha Puri

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya