BCA Gandeng Manulife Tawarkan Peluang Investasi di Asia Pasifik

BCA akan mendistribusikan Reksa Dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik dolar AS (MANSYAF) melalui cabang BCA.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 08:00 WIB
Konferensi pers BCA dan Manulife Investment Management, Selasa 15 Maret 2022 (Foto: Istimewa)
Konferensi pers BCA dan Manulife Investment Management, Selasa 15 Maret 2022 (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) bekerja sama sebagai penyedia reksa dana berkualitas bagi para nasabah BCA. 

BCA akan mendistribusikan Reksa Dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) melalui cabang BCA yang melayani transaksi reksa dana dan aplikasi Welma.  

Kerja sama ini merupakan komitmen BCA untuk memberikan solusi investasi dan keuangan yang berkualitas bagi para nasabahnya. 

"BCA memiliki pengalaman lebih dari 65 tahun di industri keuangan.  BCA senantiasa berfokus pada kebutuhan para nasabah dengan menghadirkan berbagai inovasi dan menjalin sinergi dengan berbagai institusi untuk menyediakan beragam solusi keuangan yang berkualitas, termasuk produk investasi,” ujar Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 15 Maret 2022.

Dia juga menuturkan, BCA mencatatkan pertumbuhan AUM (Asset under Management) investasi nasabah yang tinggi, hingga lebih dari 50 persen YoY (year on year). 

Kerja sama antara BCA dengan MAMI merupakan bagian dari langkah untuk memberikan solusi Wealth Management, khususnya produk investasi bagi nasabah BCA.  

"Melalui kemitraan ini, kami menghadirkan produk investasi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan para nasabah yang ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan investasi yang menarik di kawasan Asia Pasifik melalui reksa dana MANSYAF,” tutur Suwignyo.

Sementara itu, CEO & Presiden Direktur MAMI, Afifa mengatakan, kemitraan ini merupakan kolaborasi yang kuat antara dua institusi penyedia jasa keuangan dan investasi yang terpercaya di Indonesia. BCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan MAMI merupakan salah satu perusahaan manajer investasi terkemuka di Indonesia.  

"MAMI dan BCA secara bersama akan menyediakan solusi investasi dan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan nasabah BCA, dimulai dengan penjualan reksa dana MANSYAF di BCA saat ini,” kata dia.

Reksa dana berdenominasi dolar AS ini membuka peluang investasi bagi para nasabah yang ingin menangkap peluang investasi di berbagai pasar di kawasan Asia Pasifik yang memiliki valuasi relatif rendah dan marjin laba yang relatif tinggi.  

"Portofolio MANSYAF terdiri dari berbagai saham milik perusahaan-perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang kuat dan memiliki valuasi yang wajar,” kata Afifa.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perbedaan Valuasi Saham di Asia dan Negara Maju

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu,  Chief Economist and Investment Strategist MAMI, Katarina Setiawan sebut pemulihan ekonomi global yang lebih merata pada 2022 akan berdampak positif bagi pasar yang sebelumnya tertinggal. 

Perbedaan valuasi pasar saham Asia terhadap pasar di negara maju cukup lebar, saat ini pasar saham Asia berada di level sekitar 25 persen lebih murah dibandingkan negara maju.  

"Selain itu, kawasan Asia juga diuntungkan oleh beberapa faktor, diantaranya siklus ekonomi yang masih melanjutkan akselerasi pemulihan dan inflasi yang lebih terjaga dibandingkan kawasan negara maju - sehingga memberi ruang kebijakan bagi bank sentral kawasan ini,” ujar dia.

"Faktor lainnya yaitu kinerja pasar saham Asia yang mengalami ketertinggalan di 2021, sehingga membuat valuasi pasar berada pada level yang atraktif,” ia menambahkan.

Katarina juga menjelaskan MANSYAF menangkap potensi pertumbuhan struktural kawasan Asia Pasifik.  Tiap negara di kawasan ini memiliki keunggulannya masing-masing yang menarik. 

"Sebagai contoh, Korea Selatan dan Taiwan memiliki kekuatan di sektor semikonduktor, yang merupakan bahan baku untuk berbagai produk elektronik. China memiliki keunggulan pada konsumsi domestik yang besar dan teknologi energi terbarukan. Kawasan ASEAN dan India memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Dengan berinvestasi di MANSYAF, investor mendapatkan eksposur pada sektor-sektor tersebut,” ujar dia.

Tidak hanya itu, Executive Vice President Wealth Management BCA Yovvy Chandra menegaskan, melihat peluang pertumbuhan di Asia Pasifik, pihaknya menghadirkan MANSYAF sebagai solusi terbaru dari Wealth Management BCA bagi para nasabah yang ingin melakukan diversifikasi investasi untuk memenuhi beragam tujuan keuangannya di masa depan.

"MANSYAF akan tersedia di BCA mulai 16 Maret 2022.  Nasabah dapat menghubungi Cabang BCA untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai MANSYAF," ujar dia.

"Sebagai bagian dari kerja sama antara BCA dengan MAMI dan peluncuran MANSYAF di BCA, kami memberikan benefit khusus bagi para nasabah yaitu cashback hingga IDR1 juta untuk investasi MANSYAF hingga 31 Mei 2022,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya