Indeks Nikkei Pimpin Penguatan di Bursa Asia, Saham Softbank Melonjak 8 Persen

Indeks Jepang Nikkei melonjak 2,59 persen dan memimpin penguatan di bursa saham Asia. Hal itu dipicu kenaikan harga saham SoftBank menanjak 8,03 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mar 2022, 09:17 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 09:17 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu pagi (23/3/2022). Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan di Asia Pasifik dan investor mengawasi harga minyak serta mencerna prediksi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.

Indeks Jepang Nikkei melonjak 2,59 persen. Hal itu dipicu kenaikan harga saham SoftBank menanjak 8,03 persen. Indeks Topix menguat 1,98 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Di Hong Kong, saham Xiaomi menguat 5,49 persen setelah perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali saham dengan total USD 1,28 miliar atau 10 miliar dolar Hong Kong. Perseroan juga umumkan pertumbuhan pendapatan 21,4 persen yoy pada kuartal IV.

Saham raksasa teknologi China Tencent juga melompat 1,49 persen kelang pengumuman laporan kinerja keuangan. Indeks Hang Seng naik 0,58 persen.

Sedangkan bursa saham China tertekan. Indeks Shanghai melemah dan indeks Shenzhen merosot 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,75 persen. Indeks Australia bertambah 0,42 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,55 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Pantau Harga Minyak

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Investor memantau pergerakan harga minyak. Sumber mengatakan kepada CNBC, kalau Uni Eropa tidak mungkin memberlakukan embargo minyak langsung kepada Rusia atas invasi tanpa alasan ke Ukraina.

Pada jam perdagangan di Asia, harga minyak berjangka Brent naik 0,17 persen menjadi USD 115,68 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS menguat 0,22 persen ke posisi USD 109,51 per barel.

Di wall street, indeks S&P 500 naik 1,13 persen menjadi 4.511,61. Indeks Dow Jones bertambah 254,47 poin atau 0,74 persen menjadi 34.807,46. Indeks Nasdaq melonjak 1,95 persen menajdi 14.108,82.

Selain itu, pasar akan terus menilai kebijakan the Federal Reserve. Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menuturkan, awal pekan ini, bank sentral akan mengambil tindakan keras terhadap inflasi. Traders pun bertaruh the Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Indeks dolar AS berada di posisi 98,494 setelah sentuh 98,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 120,91 per dolar AS. Dolar Australia berada di kisaran 0,7453 dari posisi sebelumnya 0,738.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya