Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Avia Avian Tbk (AVIA) menyetujui untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,2 triliun. Dividen itu setara 83,3 persen dari laba bersih 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.
Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Wijono Tanoko mengatakan, pembagian dividen merupakan salah satu bentuk apresiasi perseroan terhadap para pemegang saham yang senantiasa mendukung pertumbuhan bisnis AVIA.
"Manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen sebesar Rp 1,2 triliun atau Rp 20,55 per saham dari laba bersih tahun 2021. Jumlah dividen tunai tersebut, sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan sebelumnya sebesar Rp700 miliar kepada para pemegang saham,” ungkap Wijono dalam keterangan resmi, ditulis Sabtu (23/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, AVIA memegang pangsa pasar cat dekoratif terbesar di Indonesia dengan total pangsa pasar sekitar 20 persen (menurut Frost & Sullivan). Sehingga perseroan optimis mampu melanjutkan kinerja yang positif pada 2022 seiring dengan langkah ekspansi yang terus dijalankan.
Salah satunya, AVIA terus berinovasi menciptakan produk-produk baru dan berkualitas untuk menjawab kebutuhan pasar yang dinamis sehingga dapat terus menambah pangsa pasar.
Adapun terobosan terbaru dari AVIA yakni meluncurkan cat tembok Avitex Anti Viruz yang diklaim mampu membunuh virus COVID-19 dan bakteri hingga 99,9 persen.
Hingga kuartal I 2022, Perseroan telah memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Secara total, semua pusat distribusi ini melayani lebih dari 54.500 toko bahan bangunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di samping itu, dalam mengupayakan pertumbuhan di berbagai lini bisnis dan aspek operasional, perseroan terus memperhatikan permodalan yang kuat. Sehingga mampu akomodasi rencana pengembangan bisnis ke depan.
Untuk itu, pada Desember 2021, Perseroan telah melakukan penawaran umum saham perdana kepada publik dan penawaran terbatas kepada pemegang saham Perseroan.
"Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut, serta didukung dengan konsistensi kualitas produk dan pelayanan, kami dapat menjaga kesinambungan bisnis dan melanjutkan pertumbuhan kinerja sekitar 10-15 persen di tahun ini,” ujar Wijono.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat dekoratif di Indonesia, membukukan pertumbuhan kinerja positif hingga akhir 2021. Hingga akhir 2021, PT Avia Avian Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat sebesar 26 persen dibandingkan periode sama di 2020 sebesar Rp1,1 triliun.
Mengutip kinerja keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 21 Maret 2022, pertumbuhan laba bersih itu ditopang kinerja penjualan. Penjualan bersih perseroan tumbuh 18,29 persen menjadi Rp 6,77 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,73 triliun. Beban pokok penjualan naik 23,08 persen dari Rp 3,21 triliun menjadi Rp 3,95 triliun pada 2021.
Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 2,82 triliun pada 2021, atau naik 12,18 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,51 triliun.
Perseroan menekan beban penjualan dari Rp 917,98 miliar pada 2020 menjadi Rp 889,06 miliar pada 2021. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 181,56 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 162,69 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan pendapatan operasi lainnya menjadi Rp 47,48 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 9,76 miliar.
PT Avia Avian Tbk membukukan laba usaha Rp 1,80 triliun pada 2021, atau bertambah 24,49 persen dari periode saham tahun sebelumnya Rp 1,44 triliun. Dengan melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 26,27 persen menjadi Rp 1,4 triliun pada 2021.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 25,54 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,38.
Total ekuitas naik 100,98 persen menjadi Rp 9,41 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,68 triliun. Total liabilitas tumbuh 22,92 persen menjadi Rp 1,45 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 10,87 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,87 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,28 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun.
Advertisement
Belanja Modal
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) targetkan 144 pusat distribusi pada 2022. Hal itu sejalan dengan rencana ekspansi bisnis Avia Avian dengan menambah jaringan distribusi untuk menangkap peluang dan meningkatkan pangsa pasarnya di industri cat tanah air.
Melihat peluang saat ini, seiring permintaan untuk produk perseroan yang terus meningkat, Presiden Direktur PT Avia Avian Tbk, Wijono Tanoko mengatakan berupaya memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan cat dalam negeri dengan memperkuat jaringan distribusi.
"Di akhir tahun 2022, total jaringan distribusi AVIA akan menjadi 144 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 8 Maret 2022.
Didukung dengan lebih dari 700 armada pengiriman, semua pusat distribusi ini senantiasa berfokus terhadap peningkatan kualitas servis kepada pelanggan toko bahan bangunan. Hal ini dinilai akan mempermudah akses terhadap berbagai produk-produk AVIA.
Wijono melanjutkan, dalam 2-3 tahun ke depan, perseroan menargetkan untuk dapat membuka sekitar 6-8 pusat distribusi baru per tahun.
"Dengan jaringan yang semakin luas, perseroan optimis pendapatan dapat tumbuh hingga dua digit di tahun ini. Mengakhiri tahun 2021, penjualan AVIA mencapai hingga Rp 6,8 triliun," ungkap Wijono.
Bangun Pabrik
Di sisi lain, AVIA juga merencanakan pembangunan pabrik baru di Cirebon yang modern dan terintegrasi untuk dapat menambah kapasitas produksi AVIA sebesar 225.000 MT per tahun.
Pabrik itu diharapkan dapat mulai beroperasi di 2025. Pembangunan pabrik ketiga ini diperlukan untuk memperlancar suplai produk sehubungan dengan rencana pertumbuhan dua digit yang ditargetkan perseroan.
Untuk pembangunan pabrik tersebut, AVIA telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sekitar Rp 750 miliar.
"Kami optimis AVIA dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja yang baik, serta dapat terus berkontribusi dalam memberikan solusi atas permintaan cat dari seluruh konsumen yang beragam di Indonesia," ujar Wijono.
Advertisement