Rombongan Menko Luhut Gerebek Markas Tesla, Ada Apa?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bersama Wadirut TBS Energi Utama Pandu Sjahrir bertemu Elon Musk.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Apr 2022, 14:18 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 14:18 WIB
Wadirut PT TBS Energy Tbk Pandu Sjahrir
Wadirut PT TBS Energy Tbk (TOBA) Pandu Sjahrir saat berkunjung ke Tesla bertemu CEO Elon Musk. (Foto: tangkapan layar instagram @pandusjahrir)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan orang terkaya di dunia, Elon Musk yang merupakan CEO Tesla.

Melansir laman instagram Pandu Sjahrir @pandusjahrir, terdapat sejumlah tokoh yang ikut dalam rombongan Menko Luhut. Di antaranya, Direktur Utama PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), hingga mantan Direktur Utama PT Bukalapak.com Rachmat Kaimuddin.

"Hari yang sangat beruntung buat saya bisa bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas. Kami satu delegasi dipimpin Pak Luhut, berbicara mengenai electric vehicle, renewable energy dan juga mengenai B20,” ujar Pandu, dilansir dari laman instagram @pandusjahrir, Selasa (26/4/2022).

Menurut Pandu, Elon Musk sangat semangat membicarakan Indonesia dan kemajuan industri Nikel dan Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Pandu Sjahrir sendiri saat ini merupakan Wakil Direktur Utama TBS Energi Tbk (TOBA).  Pada saat bersamaan, sekaligus menjabat Pengurus Kadin Indonesia, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).

“Semoga dengan pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain Global Electric Vehicle industry,” kata Pandu.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

TBS Energi Utama Operasikan PLTU Sulbagut 1

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melalui anak usaha PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) mengoperasikan komersial Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1.

Direktur TBS Energi Utama, Alvin F. Sunanda mengungkapkan, pada 13 April 2022 anak usaha emiten yaitu PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) selaku perusahaan pembangkit listrik swasta (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 telah memperoleh penetapan tanggal operasi komersial dari PT PLN (Persero).

"Berdasarkan surat tertanggal 13 April 2022 dengan nomor surat 22138/KIT.04.01/C01050000/2022 perihal pernyataan tanggal operasi komersial (COD) untuk proyek IPP Sulbagut-1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Berdasarkan Surat PLN tersebut tanggal operasi komersial yang ditentukan adalah tanggal 31 Desember 2021),” tulisnya dalam keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia, Selasa, 19 April 2022.

Perolehan pernyataan tanggal operasi komersial berdasarkan surat PLN ini tidak mempengaruhi kegiatan operasional yang saat ini berjalan dan secara jangka panjang akan memperkuat kondisi keuangan serta kelangsungan usaha emiten.

Sebelumnya, TOBA menjadi salah satu perusahaan tambang batu bara yang perlahan mengubah bisnisnya menjadi energi baru terbarukan (EBT). Untuk mendukung transformasi itu, perseroan memiliki sejumlah renewable project dengan kapasitas energi hingga 918 MW.

Head of Corporate Strategy PT TBS Energi Utama Tbk, Nafi Achmad Sentausa mengungkapkan, ada lima proyek renewable energy atau energi baru terbarukan yang ditargetkan selesai pada 2025.

"Kami 2022 merupakan tahun yang penting untuk TBS di mana kita sudah mulai konstruksi untuk proyek mini hydro di Lampung Dan kita juga targetkan untuk bisa secure project lainnya baik 2024 atau awal 2025,” kata Nafi, dalam webinar dengan PT Samuel Sekuritas ditulis Kamis, 3 Maret 2022.

Proyek-proyek tersebut yakni Hydro di Lampung, yang sebelumnya disebutkan telah mulai konstruksi dengan kapasitas 214 MW senilai USD 15–18 juta.

Kemudian di NTT ada Wind dengan kapasitas 22 MW memerlukan USD 50—66 juta dan Biomass 20 MW di NTT senilai USD 34—38 juta. Solar PV 48 MW di Kepulauan Riau membutuhkan sekitar USD 34—38 juta, dan Waste to Energy 20 MW di Sulawesi Utara diperkirakan menelan USD 136—140 juta.

Dengan demikian, keseluruhan belanja modal yang disiapkan untuk proyek-proyek itu sekitar USD 285—322 juta.

"Dari segi investasi yang dibutuhkan sekitar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,31 triliun (asumsi kurs Rp 14.381 per dolar AS) dan untuk project cost akan didanai baik melalui ekuitas maupun debt financing,” kata Nafi.

 

Intips Investasi TBS Energi Utama untuk Kejar Net Zero Carbon

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya,  PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) atau TBS menyiapkan sekitar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun (kurs Rp 14.287 per USD) untuk investasi pada net zero carbon.

Vice President Director PT TBS Energi UtamaTbk, Pandu Patria Sjahrir mengatakan, perseroan menargetkan net zero carbon pada 2030.

"Kami telah berkomitmen untuk menjadi Net Zero pada tahun 2030 dan itu akan menjadi tugas yang cukup menakutkan. Tapi kami pada dasarnya mengatakan bahwa kami akan berinvestasi hampir USD 1 miliar dari arus kas internal kami," kata Pandu dalam webinar The Future of Mobility in a Net-Zero World, Rabu, 16 Maret 2022.

Pandu menambahkan, bertahun-tahun perseroan juga telah investasi dalam berbagai hal terkait energi terbarukan. Di saat bersamaan, perseroan juga melakukan pengembangan infrastruktur digital lantaran disebut menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Pada kuartal IV tahun lalu, TBS membentuk  usaha patungan (joint venture) dengan Gojek yang bernaung dalam PT Goto Gojek Tokopedia Tbk.

Lewat usaha patungan ini, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik.

 

 

TBS Energi Utama Bikin Usaha Patungan Perakitan Sepeda Motor Listrik

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)  melalui anak usahanya PT Karya Baru Tbs (dahulu PT Batu Hitam Perkasa) bersama PT Rekan Anak Bangsa mendirikan perusahaan patungan bernama PT Energi Kreasi Bersama pada 9 Desember 2021.

Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk, Dicky Yordan mengatakan, pendirian anak usaha ini bergerak dalam bidang perakitan sepeda motor, perdagangan sepeda motor, reparasi, dan perawatan sepeda motor. Selain itu, pembiayaan pembelian sepeda motor, perakitan baterai untuk kendaraan bermotor, dan penyedia stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum.

“Keikutsertaan emiten dalam pendirian PT Energi Kreasi Bersama merupakan salah satu strategi pengembangan bisnis emiten untuk menghilangkan jejak karbon serta mencapai target net zero emission pada 2030,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (11/12/2021).

Ia mengatakan, direksi, dewan komisaris dan pemegang saham utama emiten dan Karya Baru TBS tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Rekan Anak Bangsa.

Adapun masing-masing pihak dalam akta pendirian PT Energi Kreasi Bersama mendapatkan saham dalam PT Energi Kreasi Bersama dengan cara mengambil bagian dan melakukan setoran modal ke dalam PT Energi Kreasi Bersama.

Modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT Energi Kreasi Bersama senilai Rp 71,75 miliar.

“Setoran modal yang dilakukan perseroan melalui Karya Baru TBS Energi Utama dalam pendirian PT Energi Kreasi Bersama menggunakan sumber dana internal emiten,” ujar dia.

Dicky mengatakan, penandatanganan akta pendirian perseroan terbatas Energi Kreasi Bersama ini tidak mempengaruhi kegiatan operasional yang saat ini berjalan.

"Secara jangka panjang akan memberikan tambahan pendapatan serta memperkuat kondisi keuangan emiten,” kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya