KSEI: Sektor Keuangan Masih Jadi Pilihan Investor Gen Z dan Milenial

KSEI mencatat total investasi lulusan SMA di pasar modal sentuh Rp 198 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jun 2022, 20:09 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 20:09 WIB
Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Suasana saat peserta mengikuti kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar modal Indonesia selama Ramadan 2022 masih dalam kondisi baik dan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terus meningkat.

Tercatat investor pasar modal telah menembus 8,6 juta per akhir April 2022 atau naik 15,11 persen dari posisi akhir tahun 2021 lalu. Sesuai data di KSEI per akhir April 2022, sektor keuangan masih menjadi pilihan favorit bagi investor gen Z dan milenial untuk berinvestasi, disusul dengan saham dari sektor infrastruktur.

Data pada akhir April 2022 juga menunjukan investor dengan latar pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin banyak yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.

Secara demografi dilihat dari tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor pasar modal didominasi oleh investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai persentase sebesar 60,57 persen dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset reksa dana Rp38,08 triliun.

Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan S1 (29,42 persen), D3 (7,32 persen) dan S2 (2,69 persen). Namun, dilihat dari sisi jumlah aset, investor dengan tingkat pendidikan S1 memiliki jumlah aset terbesar dengan nilai aset saham mencapai Rp427,51 triliun dan nilai aset reksa dana mencapai Rp106,43 triliun.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, data tersebut membuktikan investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA sudah banyak yang melirik pasar modal sebagai alternatif investasi.

“Sinyal ini menunjukan pasar modal bukan lagi menjadi investasi bagi kalangan tertentu saja, tetapi merupakan pilihan masyarakat Indonesia,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Faktor Pendukung

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Uriep juga menambahkan, faktor pendukungnya antara lain investasi di pasar modal yang semakin mudah diakses oleh masyarakat, salah satunya dengan adanya pembukaan rekening online yang diinisiasi KSEI sejak 2019.

Selain sektor finansial dan infrastruktur, lima sektor lain yang paling banyak diminati oleh investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA dalam berinvestasi adalah consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energi, basic materials dan properties & real estate. Data transaksi di Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan kondisi yang sangat positif.

Tercatat hingga April 2022 rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp15,4 triliun dan rata-rata frekuensi transaksi harian mencapai 1,4 juta kali transaksi.

Dari data tersebut RNTH investor dengan pendidikan terakhir SMA tercatat mencapai Rp1,4 triliun (9,1 persen dari total RNTH) dengan rata-rata frekuensi transaksi lebih dari 271 ribu kali (18,9 persen dari total rata-rata frekuensi transaksi).

Dari sisi industri reksa dana, investor lokal mendominasi dengan komposisi kepemilikan aset sebesar 97 persen.

Reksa dana pasar uang masih merupakan reksa dana yang paling diminati oleh investor dengan jumlah investor lebih dari 2,2 juta disusul oleh reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai 924 ribu dan reksa dana saham dengan jumlah investor mencapai 715 ribu.

Literasi dan Inkluasi Masih Jadi PR

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tingkat literasi di pasar modal masih minim, kendati jumlah investor terus meningkat.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mencatatat jumah investor pasar modal sentuh 9 juta investor, 4 juta di antaranya merupakan investor saham. Namun, di tengah tren pertumbuhan itu, rupanya literasi pasar modal masih memiliki sejumlah tantangan.

Salah satunya terkait literasi pasar modal. Sehingga Bursa mendukung penuh kegiatan yang dapat membantu menumbuhkan kesadaran investasi hingga pengenalan produk-produk di pasar modal melalui peningkatan literasi dan inklusi mengenai pasar modal.

"Tingkat literasi dan inklusi industri jasa keuangan kita, pasar modal merupakan yang tertinggal untuk mendapatkan tingkat literasi dan inklusi yang baik," kata Hasan dalam Opening Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin (30/5/2022).

Untuk itu, BEI mengapresiasi langkah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia atas gelaran HOTS Championship Season 8. Acara ini diharapkan mendapat sambutan yang baik di pasar. Sehingga dapat memperluas jangkauan edukasi pasar modal.

"Kami harapkan acara HOTD Championship kembali mendapatkan sambutan yang baik dari seluruh client dan juga calon-calon investor dan masyarakat secara luas di Indonesia dan mudah-mudahan acara ini menghasilkan pemahaman dan tingkat edukasi generasi penerus yang semakin baik lagi ke depan,” ujar Hasan.

Nilai Transaksi Harian Meningkat

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan rata-rata nilai transaksi harian di Bursa. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menyebutkan, RNTH pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 15,8 triliun.

"Nilai transaksi harian year to date di tahun ini sudah mencapai Rp 15,8 triliun atau tumbuh 18,1 persen kalau kita dibandingkan di 2021 lalu. Ini juga merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah," kata Hasan dalam Opening Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin (30/5/2022).

Hal serupa juga terjadi pada frekuensi dan volume transaksi yang menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Hasan menjabarkan, pada awal 2022 kondisi pertumbuhan di pasar modal masih cukup stabil. Bahkan ia mencermati tren peningkatan yang terus menunjukkan momentumnya.

"Tahun 2022 ini kita lihat IHSG dan kapitalisasi pasar kita kembali berhasil mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Kalau kita lihat hingga kemarin, IHSG berada pada level kembali melampaui angka 7.000, tepatnya 7.026,3 di tengah dinamika pasar global yang sangat dinamis,” ungkap Hasan.

Pertumbuhan IHSG juga turut terus didorong dan didukung oleh peningkatan likuiditas dan turnover harian di pasar.

Dia menuturkan, hal itu menjadi cerminan keyakinan investasi dari para pelaku pasar. Bursa meyakini kinerja pasar modal saat ini tak lepas dari kerja sama seluruh stakeholder dalam membangun pasar modal tanah air dari hari ke hari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya