Trivia Saham: Mana yang Lebih Untung, Trading atau Investasi?

Berikut perbedaan mendasar trading dan investasi saham. Yuk, simak ulasannya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jul 2022, 18:31 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2022, 06:00 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon investor umumnya akan dihadapkan dengan dua pilihan saat terjun ke pasar modal, antara investasi atau trading saham. Keduanya merupakan cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki. Selain itu, banyak juga yang melakukan hal ini memang sebagai profesi, seperti seorang full time trader.

Sebelum lebih jauh, kita cermati dulu pengertian masing-masing. Pertama, trading saham. Secara garis besar, istilah trading mengacu pada bahasa Inggris yang artinya perdagangan, atau bisa dimaknai perdagangan saham karena terjadi di ekosistem pasar modal.

Dalam hal ini, para pelaku trading saham yang sering disebut trader, akan punya target untuk dapat menjual dan membeli saham dalam waktu singkat tetapi dengan keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan ini didapatkan dari selisih harga jual dari harga beli saham yang mereka perdagangkan.

Melansir penjelasan Ternak Uang, dikutip Sabtu (11/6/2022), trading dalam dunia keuangan sendiri sebenarnya tidak hanya menjual dan membeli saham saja. Tersedia beberapa opsi seperti trading forex, trading crypto, sampai trading emas. Menariknya, trading saham bisa dilakukan baik di pasar saham yang bersifat lokal, ataupun di pasar internasional.

Sementara, investasi saham dapat diartikan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Baik trading maupun investasi sebenarnya memiliki tujuan yang sama.

Berinvestasi tidaklah seagresif berdagang, yang berusaha mendapatkan keuntungan tersebut dalam waktu sesingkat-singkatnya sebesar-besarnya. Meski tidak seagresif trading saham, tetapi investasi juga bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Minimal terjadi dalam hitungan bulan hingga tahunan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perbedaan Investasi dan Trading Saham

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah memahami pengertian trading dan investasi, mari bedah perbedaan mendasar keduanya untuk meneropong peluang cuan lebih besar.

1. Jangka waktu

Trading saham dilakukan dalam waktu yang singkat. Para trader memegang sahamnya bisa hanya dalam hitungan hari dan jam untuk para day trader dan swing trader. Bahkan bisa juga dalam hitungan menit dan detik untuk intra day trader.

Investasi saham biasanya akan butuh waktu lebih panjang. Memang ada investasi tujuan jangka pendek, tetapi biasanya juga di bawah satu tahun.

Sebagai instrumen investasi, saham kurang cocok jika dimanfaatkan kurang dari satu tahun, karena tingkat volatilitas pasar yang tinggi sehingga menyebabkan tingkat risiko juga lebih besar. Paling optimal, saham dikoleksi untuk jangka waktu lebih dari lima tahun, semakin lama semakin baik.

2. Keuntungan yang ditarget

Karena trading saham jangka waktunya pendek-pendek, maka target keuntungan yang didapatkan juga biasanya tak terlalu banyak.

 

 

 

Kriteria Trading

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Para day trader misalnya, mereka biasanya akan melakukan pembelian saham pada saat menjelang penutupan hari bursa, untuk kemudian dijual setelah pembukaan hari bursa keesokan harinya, dengan target capital gain sekitar 3 persen hingga 5 persen.

Kriteria tradingnya berdasarkan kenaikan harga pembukaan, lonjakan volume, hingga akumulasi market maker.

Intra day trader memiliki time frame yang lebih sedikit dengan target keuntungan hanya 0,5--2 persen. Tetapi, dengan frekuensi perdagangan yang tinggi, mereka bisa mendapatkan akumulasi keuntungan dari beberapa transaksi sekaligus dalam sehari.

Hal yang berbeda dilakukan oleh investor saham. Mereka akan membeli saham-saham tertentu yang sudah melewati 'fit and proper test’ untuk memastikan keuntungannya bisa berkembang seiring waktu.

Seorang investor saham dapat menahan saham dalam waktu bertahun-tahun, bahkan sampai puluhan tahun.Pada saatnya dilepas, tingkat keuntungannya bisa beratus-ratus persen.

3.Strategi dan Analisis

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Trader biasanya akan lebih banyak menggunakan analisis teknikal saat sedang melakukan trading saham, dan berfokus pada sejarah perkembangan harga saham itu sendiri.

Dengan memperhatikan pola kenaikan dan penurunan harga saham, mereka bisa memproyeksikan ke mana pasar akan bergerak sehingga bisa jadi dasar untuk mengambil keputusan trading, apakah mau jual atau beli saham.

Alat yang digunakan adalah chart atau grafik historis harga saham. Salah satunya mencermati candlestick pattern. Sedangkan, investor saham akan lebih banyak menggunakan analisis secara fundamental terhadap saham dan perusahaan penerbitnya untuk kemudian menentukan saham mana yang layak dibeli, dan dikoleksi.

Untuk melakukannya dengan baik, investor saham akan lebih banyak mencermati laporan keuangan, potensi bisnis dan industri emiten yang bersangkutan, tingkat persaingan bisnis, sampai kondisi makro ekonomi negara.

Bagi yang ingin mendapatkan penghasilan setiap harinya, maka trading saham mungkin cocok untuk dilakukan.

Sedangkan, bagi yang sudah memiliki pekerjaan lain di luar bursa, trading saham barangkali tidak akan cocok karena membutuhkan waktu untuk mencermati pergerakan pasar secara terus menerus seperti halnya para trader. Kendati demikian, semuanya kembali kepada tujuan, karakter, dan kebutuhan masing-masing. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya