BNP Paribas Sebut Minat Generasi Muda Investasi Berkelanjutan Tumbuh Pesat

Tercatat generasi milenial di dunia lebih tertarik pada investasi yang berkelanjutan atau memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Jun 2022, 20:15 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

Liputan6.com, Jakarta - Topik keberlanjutan dan inklusivitas kini menjadi topik yang hangat dibicarakan dan merupakan salah satu tujuan dari pertemuan Presidensi G20 Indonesia.

Topik keberlanjutan ini bukan hanya fokus para pemimpin dunia, melainkan juga menjadi perhatian masyarakat. Kepedulian ini terlihat bukan hanya dari nilai-nilai kehidupan, tetapi juga dalam hal investasi.

Di sisi investasi, istilah investasi berkelanjutan ini dikenal dengan sustainable investment dan telah dimulai di negara berkembang, khususnya di Eropa dan telah menarik minat banyak investor baik institusi maupun individual. 

Nilai aset dana kelolaan yang mengusung tema berkelanjutan di Asia (tidak termasuk Jepang) tercatat melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi USD 71 miliar  pada kuartal I 2022. Meskipun demikian, masih cukup jauh bila dibandingkan dengan Eropa yang telah mencapai USD 2,2 triliun di periode yang sama.

Sementara itu, tercatat generasi muda di dunia lebih tertarik pada investasi yang berkelanjutan atau memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan.

Salah satu alasan yang menarik para investor khususnya generasi muda terhadap investasi yang berkelanjutan adalah harapan agar perusahaan dan kegiatan bisnis dapat mengelola sumber daya alam secara ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusia.

Dengan demikian diharapkan di masa depan generasi ini dapat tetap menikmati sumber daya alam yang ada dengan kualitas yang sama dan bahkan lebih baik. Investasi dengan tema berkelanjutan memberikan beberapa manfaat bagi para investor, di antaranya:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Manfaat

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Pertama, membantu upaya mengatasi masalah perubahan iklim global. Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi isu pemanasan iklim yang timbul akibat aktivitas manusia yang meningkatkan emisi gas karbon. 

Jejak karbon yang dihasilkan ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan seperti kekeringan, cuaca ekstrim, penularan penyakit dan berbagai kerusakan alam lainnya. 

Lalu, dengan memilih investasi yang berkelanjutan secara tidak langsung akan mendorong pelaku bisnis untuk mencari metode alternatif yang lebih ramah lingkungan agar dapat mengurangi jejak karbon.

Kedua, investor bisa berinvestasi sambil berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kegiatan sosial.

Salah satu bentuk nyata investasi ini adalah reksa dana SRI (Sustainable Responsible Investment) yang ditawarkan oleh manajer investasi yang memiliki fitur untuk menyisihkan sebagian dari total dana kelolaanya untuk disalurkan ke program yang mendukung pelestarian lingkungan dan memberikan dampak sosial yang baik.

Ketiga, investasi berkelanjutan secara historis juga memberikan imbal hasil jangka panjang yang kompetitif dengan pengelolaan risiko yang lebih baik dibandingkan dengan investasi konvensional. 

 

Investasi ESG

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Pada investasi berbasis ESG (Environment, Social dan Governance), tim investasi mempertimbangkan kriteria ESG ke dalam pemilihan instrumen investasi sebelum mengambil keputusan investasi. 

Kriteria ESG ini digunakan untuk memilih emiten dengan penerapan praktik bisnis sesuai standar ESG yang baik. Selain itu, investasi jenis ini juga dapat membantu investor untuk menghindari potensi isu yang kontroversial yang dapat mempengaruhi kinerja dari instrumen investasi tersebut.

Berdasarkan data KSEI per April 2022, jumlah investor reksa dana di Indonesia telah mencapai 7,9 juta. Lebih lanjut, sekitar 60 persen dari investor di Indonesia berusia di bawah 30 tahun. Hal ini menunjukkan anak muda di Indonesia saat ini mulai paham akan pentingnya berinvestasi.

Para investor muda sekarang lebih mudah dalam memilih instrumen investasi yang berbasis konsep berkelanjutan, karena konsep ini telah mulai tersedia di pasar. Investor pemula pun dapat mulai berinvestasi lewat reksa dana berbasis ESG. 

 

Selanjutnya

Ilustrasi Investasi. Freepik
Ilustrasi Investasi. Freepik

Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Priyo Santoso menuturkan, investasi yang menerapkan filter ESG menjadi pendekatan yang tepat saat ini untuk menyadari semakin pentingnya peranan investasi terhadap keberlanjutan masa depan dan juga terhadap perekonomian bangsa.

"PT BNP Paribas AM menyadari bahwa isu sosial dan lingkungan memainkan peran yang sangat penting saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kita semua memiliki andil untuk ikut terlibat dalam menjaga lingkungan dan bumi melalui berbagai cara karena kitalah yang menjadi The Future Makers,” ucap Priyo melalui keterangan resminya, Senin (13/6/2022).

"Kami sebagai manajer investasi pun ikut menerapkannya lewat investasi. Untuk itu perusahaan terus berinovasi melalui solusi yang fokus kepada investasi berkelanjutan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya anak muda,” ia menambahkan.

Dia menambahkan, PT BNP Paribas AM menawarkan solusi investasi yang berkelanjutan melalui tema produk dan strategi investasi yang berfokus pada jangka panjang, proses investasi yang terstruktur yang menekankan tata kelola yang baik yang diformulasikan dalam produk reksa dana yang secara khusus mengusung tema ESG dan SRI.

Reksa Dana BNP

Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Permintaan akan investasi berbasis ESG di Indonesia sendiri mulai menunjukkan tren kenaikan. Per Desember 2021, dana kelolaan reksa dana berbasis ESG di PT BNP Paribas AM mencapai Rp 5,2 triliun atau naik signifikan dibanding 2019 yang hanya sekitar Rp 1 triliun. 

Pertumbuhan juga terjadi di sisi produk di industri reksa dana di Indonesia dimana pada 2021 tercatat ada 15 produk reksa dana berbasis ESG dengan PT BNP Paribas AM menyumbang 3 produk yaitu Reksa Dana Indeks BNP Paribas SRI-KEHATI, Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD dan Reksa Dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD.

"Kami berupaya memberikan nilai tambah bagi investor muda untuk dapat berinvestasi sambil berkontribusi positif terhadap lingkungan dan sosial,” ujar dia.

Ia menuturkan, hal itu dilakukan misalnya dengan menambahkan fitur dana sosial ke dalam reksa dana perseroan untuk disalurkan ke pengembangan program sosial, sehingga dampaknya dapat lebih dirasakan secara langsung untuk pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat di daerah yang menjadi sasaran program.

Dia mengatakan, para investor muda juga dapat mengetahui perkembangan dana yang mereka miliki dalam membantu pemberdayaan di daerah tersebut secara transparan melalui media publik.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya