Grup Lippo Komitmen Ekspansi Siloam International Hospitals, Dongkrak Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat

Grup Lippo menyatakan komitmen ekspansi bisnis dengan harapan memberi multiplier effect pada peningkatan kesehatan dan ekonomi masyarakat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Jun 2022, 12:39 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2022, 12:39 WIB
Realisasikan Target 1 Juta Vaksin, Ratusan Karyawan Ritel Ikuti Vaksinasi Covid-19
Petugas medis bersiap melakukan vaksin Covid-19 untuk karyawan ritel di Lippo Plaza Ekalokasari, Bogor, Jabar, Senin (29/03/2021). Layanan vaksinasi karyawan ritel yang berlangsung 2 hari didukung tenaga medis dari RS Siloam Hospitals Bogor dan 3 Puskesmas Kota Bogor. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Grup Lippo berkomitmen terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional, terutama pada sektor kesehatan melalui ekspansi dan inovasi anak usaha PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Salah satunya dengan meresmikan Labuan Bajo International Medical Center (LBIMC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 16 Juni 2022.

Grup Lippo menyatakan komitmen ekspansi bisnis dengan harapan memberi multiplier effect pada peningkatan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Presiden Komisaris SILO John Riady menuturkan, komitmen grup Lippo untuk terus melanjutkan ekspansi bisnis di sektor kesehatan guna menopang pembangunan nasional dan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Jadi misi kami adalah, kami dapat mengambil bagian di dalam kehidupan-kehidupan mereka ini [masyarakat]. Jadi seringkali pada saat kita masuk ke dalam suatu kota baru, provinsi baru, kita selalu memulai dari membangun rumah sakit dan sekolah. Seperti yang kami lakukan di Labuan Bajo pada 2016,” kata John dalam peresmian Labuan Bajo International Medical Center (LBIMC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 16 Juni 2022, yang dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).

Peresmian LBIMC sebagai fasilitas kesehatan terbaru milik Siloam Hospital ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk ekspansif dan terus bertumbuh.

LBIMC merupakan fasilitas kesehatan ke-2 yang dibangun Lippo Group di NTT, setelah pada 2016 perusahaan mendirikan RS Siloam Labuan Bajo.

RS Siloam saat ini telah banyak membantu kesehatan masyarakat di daerah Labuan Bajo, mengingat 85 persen pasien memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.

Dengan ekspansi dan inovasi ini, Siloam membidik peningkatan dan perluasan layanan kesehatan guna mendukung sektor pariwisata, khususnya marine tourism di NTT.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menambah Jaringan Rumah Sakit

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

LBIMC berlokasi di tengah pusat pariwisata kompleks Marina Pelabuhan Labuan Bajo, memiliki fasilitas lengkap dan modern khusus didirikan sebagai 24 hours emergency response dan medical center bagi wisatawan internasional.

Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals Caroline Riady mengungkapkan kehadiran Siloam Labuan Bajo ditambah kini berdirinya LBIMC, merupakan wujud komitmen grup Lippo mendukung pembangunan nasional.

Sebab, menurut dia, selain sebagai pionir yang menghadirkan fasilitas kesehatan berkualitas internasional di Labuan Bajo, grup Lippo juga telah memajukan sektor pendidikan dengan kehadiran sekolah mulai jenjang TK hingga SMA.

"Labuan Bajo adalah hanya satu dari sekian banyak kabupaten di mana kami hadir dengan sekolah dan rumah sakit. Lainnya ada di Kupang, di Bangka, ada di Lubuklinggau, di Papua. Seringkali justru bersebelahan seperti ini. Karena sekolah dan rumah sakit harus nomor satu, sebab berkaitan dengan pembangunan SDM, ini adalah cara satu-satunya memutus rantai kemiskinan, membangun daerah dan membangun manusia dan ekonomi Indonesia," ujar Caroline.

 

Kembangkan Layanan Berbasis Digital

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ke depan, Siloam Hospitals tetap melanjutkan upaya menambah jumlah 41 jaringan rumah sakit eksisting. Lantaran, secara makro saat ini dengan populasi yang sangat besar, Indonesia membutuhkan industri kesehatan yang bisa menjangkau lebih luas dan lebih berkualitas lagi.

John menambahkan, perseroan juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital, salah satunya yakni MySiloam dan telehealth yang terhubung dengan 1.000 orang dokter.

Hal ini mempertegas langkah Siloam Hospital untuk terus ekspansif dan memperkuat inovasi, di tengah tantangan kinerja emiten rumah sakit yang melandai seiring pandemi COVID-19 yang semakin membaik.

Dari rilis laporan keuangan kuartal I 2022, perseroan meraup laba bersih sebesar Rp102 miliar, melandai 32,1 persen dibandingkan Rp143,89 miliar pada periode sama tahun lalu.

"Di tengah meredanya Covid-19, sesungguhnya para pelaku industri kesehatan bisa merancang strategi berkesinambungan, tentunya juga melihat aspek sosial demi kemajuan bangsa. Kami percaya, kesehatan dan pendidikan yang menjadi core Lippo Group itu sangat penting untuk memajukan bangsa ini," ujar John.

Aplikasi Digital MySiloam Dorong Kinerja SILO

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, inovasi aplikasi digital MySiloam diprediksi akan mendorong kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Untuk diketahui, SILO merupakan anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) yang bergerak di sektor kesehatan.

Dalam laporannya, Ciptadana Sekuritas Asia menyebutkan rumah sakit yang meluncurkan aplikasi seluler untuk pasien tentunya akan mendukung kinerja operasional dan pelayanan. Siloam International Hospitals misalnya melalui MySiloam, mampu meningkatkan efisiensi dan membantu pasien melalui fungsi online yang secara langsung meningkatkan layanan offline Siloam Hospitals.

Pasien juga dapat menggunakan aplikasi MySiloam sebagai asisten virtual saat mengunjungi Siloam Hospitals. Fitur ini memungkinkan pasien untuk melakukan check-in tanpa sentuhan dan antrian virtual sehingga meningkatkan pengalaman pasien.

"Kami percaya aplikasi seluler akan meningkatkan layanan rumah sakit dan memperkuat loyalitas pasien yang ada," papar tim analis Ciptadana Sekuritas Asia dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Sementara itu, tim analis RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksi kinerja Siloam Hospitals akan bertumbuh stabil pada tahun 2022, salah satunya didorong penggunaan aplikasi MySiloam.

Digitalisasi juga meningkatkan kemampuan SILO dalam kerjasama B2B khususnya dengan perusahaan asuransi. Apalagi, kebutuhan layanan medis secara online meningkat saat pandemi Covid-19.

"Ekspansi digital ini akan memperluas penetrasi pasar Siloam," ujar tim analis RHB Sekuritas Indonesia.

1.000 Dokter

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pertumbuhan kinerja SILO tersebut tentunya berdampak positif terhadap LPKR sekaligus induk usaha. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham.

CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan, LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya menyediakan layanan telehealth yang terhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.

Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi.

"LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya