Hasil RUPS KPEI Tunjuk Iding Pardi Jadi Direktur Utama

Di tengah kondisi pasar modal Indonesia selama 2021 yang menunjukkan kinerja yang sangat yang baik, tercermin dari kenaikan aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Jun 2022, 18:16 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 18:16 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perseroan) (KPEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2022 di Hotel Alila SCBD, Jakarta pada Rabu, 22 Juni 2022.

Rapat tersebut dipimpin oleh Komisaris Perseroan, Abraham Bastari dan dihadiri pemegang saham tunggal Perseroan yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diwakili oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Direktur BEI Hasan Fawzi. 

Turut mendampingi pimpinan rapat, yaitu Komisaris Perseroan, Margeret M. Tang, beserta Direksi Perseroan, yakni Sunandar selaku Direktur Utama, serta Umi Kulsum dan Iding Pardi selaku Direktur.

Dalam rapat itu telah menyetujui dan menerima baik laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku 2021. 

Di tengah kondisi pasar modal Indonesia selama 2021 yang menunjukkan kinerja yang sangat yang baik, tercermin dari kenaikan aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel. 

Sementara itu, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 225,56 miliar, meningkat sebesar 83,61 persen dari 2020 yang sebesar Rp 122,85 miliar. 

Selama  2021, berbagai program yang ditetapkan dalam rencana strategis Perseroan telah berhasil dilaksanakan, yaitu program-program pengembangan yang di antaranya mencakup aspek dukungan pada produk bursa; menciptakan layanan baru; peningkatan efisiensi proses kliring dan penyelesaian; memperkuat sistem dan prosedur penjaminan serta pengelolaan risiko; pengembangan kapasitas sistem IT dan infrastruktur; serta membangun kapasitas SDM dan organisasi. 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Susunan Direksi

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, realisasi berbagai program pengembangan tersebut merupakan perwujudan komitmen KPEI untuk terus memberikan layanan terbaik dan nilai tambah dalam melaksanakan perannya sebagai penyelenggara kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di pasar modal Indonesia.

Rapat menyetujui pengangkatan anggota direksi Perseroan masa bakti 2022-2026, dengan susunan direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Iding Pardi

Direktur I : Antonius Herman Azwar

Direktur II : Umi Kulsum

Rapat juga membahas dan menyetujui beberapa agenda, antara lain:

1. Penyisihan 7,5 persen dari laba bersih Perseroan tahun buku 2021 yakni sebesar Rp16,91 miliar untuk kontribusi dana Cadangan Jaminan, yaitu dana yang merupakan salah satu sumber keuangan untuk fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

2. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, afiliasi dari Ernst & Young, untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2022.

 

 

KPEI Catat Transaksi Pinjam Meminjam Efek Rp 1,2 Triliun hingga Desember 2021

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatat kenaikan transaksi pinjam meminjam efek menjadi Rp 1,2 triliun hingga 27 Desember 2021 dengan volume 4,04 miliar lembar saham.

“Peningkatan ini terutama ada peminjaman efek Bank Bukopin yang dilakukan satu AB dengan periode satu bulan sehubungan dengan rights issue yang dilakukan Bank Bukopin pada awal Desember lalu,” ujar Direktur Utama KPEI Sunandar, dikutip Jumat, 31 Desember 2021.

Selain itu, dalam keterangan tertulis, KPEI menyebutkan, rata-rata nilai penyelesaian dan volume penyelesaian transaksi bursa harian hingga 27 Desember 2021 sebesar Rp 4,55 triliun serta 6,25 miliar saham yang terdapat peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu masing-masing Rp 3,27 triliun dan 3,31 miliar lembar saham.

Untuk rata-rata efisiensi nilai penyelesaian dan volume penyelesaian transaksi bursa harian tercatat 60 persen dan 68 persen, meningkat dari tahun sebelumnya dengan nilai masing-masing 55 persen dan 61 persen.

Total penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan melalui mekanisme alternate cash settlement (ACS) hingga 27 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 97,09 miliar.

Sedangkan nilai transaksi pinjam meminjam efek (PME) hingga 27 Desember 2021 Rp 1,2 triliun dengan volume 4,04 miliar lembar saham.

Tak Ada Gagal Bayar hingga Akhir Desember 2021

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan Anggota Kliring (AK) serta nasabahnya dengan total nilai agunan per Desember 2021 mencapai Rp30,44 triliun, terdiri dari agunan online sebesar Rp23,87 triliun dan agunan offline sebesar Rp6,56 triliun.

Hingga 27 Desember 2021, total nilai Dana Jaminan tercatat senilai Rp6,21 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp5,47 triliun.

KPEI melakukan penyisihan dan pengelolaan cadangan jaminan, di persetujuan RUPST pada Juni 2021 lalu, terdapat penambahan cadangan jaminan senilai Rp6,14 miliar, yaitu penyisihan sebesar 5 persen dari Laba Bersih KPEI tahun 2020, sehingga total nilai cadangan jaminan yang dikelola oleh KPEI pada akhir Desember 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp164,51 miliar.

KPEI secara efektif telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko yang mungkin timbul atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi. Hal ini tercermin dari tidak adanya kasus gagal bayar hingga akhir Desember 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya