Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Jumat (24/6/2022), PT Bumi Resources Tbk menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 13.206.473.996 saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham itu 10,25 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan sebelum pelaksanaan private placement dalam rangka konversi utang menjadi saham dengan harga konversi Rp 76,59 per saham.
Baca Juga
Untuk menggelar aksi korporasi ini, perseroan akan minta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 29 Juli 2022.
Advertisement
PT Bumi Resources Tbk menggelar private placement ini seiring rencana memperbaiki posisi keuangan dengan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rangka konversi kewajiban perseroan menjadi ekuitas yang akan memperbaiki rasio likuiditas perseroan dan juga rasio solvabilitas perseroan.
"PMTHMETD ini juga dalam rangka penyelesaian kewajiban perseroan kepada Innovate Capital Pte Ltd yang telah meminta agar haknya segera diselesaikan secepat mungkin,” tulis perseroan.
Adapun berdasarkan laporan keuangan interim Perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022, Perseroan mempunyai modal kerja bersih negatif sebesar USD2.005.085.172 (yang berasal dari perhitungan total aset lancar konsolidasian Perseroan (USD857.974.816) dikurangi total liabilitas jangka pendek konsolidasian Perseroan (sebesar USD2.863.059.988)).
Selain itu, Bumi Resourcescatat total kewajiban konsolidasi (sebesar USD3.414.338.901) lebih dari 80 persen total aset konsolidasi Perseroan sebesar (USD4.169.474.938).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sepakat Konversi Utang
Sehubungan dengan utang yang dimiliki oleh perseroan kepada Innovate Capital Pte Ltd sebesar Rp 1,01 triliun, Innovate Capital Pte Ltd telah meminta agar utang tersebut segera diselesaikan.
Selanjutnya, mengingat kondisi keuangan perseroan saat ini, perseroan dan Innovate Capital Pte Ltd telah sepekat menyelesaikan kewajiban utang itu melalui konversi utang menjadi saham dengan harga konversi Rp 76,59 per saham seri C berdasarkan perjanjian penyelesaian utang pada 20 Juni 2022. Adapun Innovate Capital Pte Ltd bukan merupakan pihak afiliasi perseroan.
Berdasarkan perjanjian penyelesaian utang, pelaksanaan konversi utang menjadi saham melalui PMTHMETD tunduk pada syarat dan kondisi antara lain:
1.Persetujuan dari pemegang saham perseroan atas PMTHMETD dalam RUPSLB
2.Persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atas saham hasil konversi utang yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD.
"Perseroan berencana melaksanakan PMTHMETD segera setelah dipenuhinya seluruh persyaratan dan kondisi berdasarkan perjanjian penyelesaian utang tersebut di atas, termasuk persetujuan dari pemegang saham melalui RUPSLB perseroan yang akan dilaksanakan pada Jumat, 29 Juli 2022,” tulis perseroan.
Jika seluruh saham diterbitkan, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan dari pemegang saham yang tidak ikut ambil bagian dalam PMTHMETD akan berkurang atau terdilusi 9,3 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Juni 2022, saham BUMI naik 1,54 persen ke posisi Rp 66 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 75 dan terendah Rp 63 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.349 kali dengan volume perdagangan 9.552.360 saham. Nilai transaksi Rp 61,5 miliar.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil membukukan kinerja positif pada awal tahun ini. Perseroan mencatat kenaikan pendapatan dan mencetak laba selama kuartal I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/6/2022), PT Bumi Resources Tbk membukukan pendapatan USD 349,87 juta atau sekitar Rp 5,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.548 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 82,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 191,25 juta.
Beban pokok pendapatan naik 79,21 persen menjadi USD 294,29 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 164,21 juta. Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat USD 55,58 juta selama kuartal I 2022. Laba bruto naik 105,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,03 juta.
Beban usaha bertambah 75,15 persen menjadi USD 25,57 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 14,6 juta. Perseroan mencatat laba usaha naik 141,3 persen menjadi USD 30 juta pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar USD 12,43 juta.
Dengan melihat kondisi itu, PT Bumi Resources Tbk meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 43,25 juta atau sekitar Rp 628,62 miliar pada kuartal I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 11,67 juta atau setara Rp 169,73 miliar.
Total ekuitas tercatat USD 755,13 juta pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 646,44 juta. Liabilitas perseroan turun menjadi USD 3,41 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 3,57 miliar.
Aset perseroan turun menjadi USD 4,16 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 4,22 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 222,67 juta pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 220,97 juta.
Tanggapan Perseroan
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resource, Dileep Srivastava mengakui ada penurunan produksi pada kuartal I 2022.
Namun, harga jual rata-rata naik cukup signifikan, sehingga perseroan masih mencatatkan pertumbuhan penjualan.
"Hujan deras dan efek La Nina di area pertambangan berimbas pada penurunan produksi kuartal I 2022 Perseroan sebesar 16 persen menjadi 16,3 MT vs 19,3 MT pada periode yang sama di tahun 2021, namun harga jual rata-rata meningkat 59 persen dari USD 53,1/t di kuartal I 2021 menjadi USD 84,5/t di kuartal I 2022,” ungkap Dileep dalam keterbukaan informasi bursa, Rabu (1/6/2022).
Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidak-seimbangan pasokan. Hal itu telah membawa harga batu bara ke level tertinggi dalam 10 tahun.
Dileep mengatakan, perseroan selalu memastikan yang terbaik untuk menjaga produksi mendekati normal seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19.
"Dengan membaiknya sektor batu bara, dan tren kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut pada kuartal II 2022, perseroan berharap dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan di 2022, meskipun masih terdapat berbagai macam tantangan baik global maupun domestik yang mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Advertisement