Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi itu, perseroaan akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,75 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas XL Axiata akan terdilusi hingga sebanyak- banyaknya 20,49 persen.
Baca Juga
"Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar hutang,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/67/2022).
Advertisement
Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Agustus 2022 untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana tersebut. Perkiraan pelaksanaan PUT III yakni selama periode 12 bulan usai RUPSLB.
Catatan saja, apabila rencana PUT III ini tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB. Sampai dengan Maret 2022, EXCL mencatatkan total liabilitas sebesar Rp 51,6 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 52,66 triliun.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 21,43 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 30,18 triliun. Jumlah aset sampai dengan Maret 2022 yakni Rp 71,84 triliun turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 72,75 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 6,2 triliun, dan sisanya Rp 65,64 triliun merupakan aset tidak lancar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Resmi Genggam 66,03 Persen Saham Link Net
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyelesaikan pengambilalihan atau akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK) pada Rabu (22/6/2022).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), XL membeli 550.316.196 saham atau setara 20 persen kepemilikan non kendali di Link Net dengan harga Rp 4.800 per saham. Pembelian saham itu dari Asia Link Dewa Pte Ltd. Nilai transaksi pembelian saham itu sekitar Rp 2,6 triliun.Adapun status kepemilikan saham langsung.
"Tujuan dari transaksi investasi demi memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen, dan karyawan juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” tulis Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman.
Ia menulis, perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 22 Juni 2022.
Sementara itu, dalam keterbukaan informasi Link Net menyebutkan First Media (FM) telah menyelesaikan penjualan dan pengalihan atas seluruh kepemilikan saham First Media dalam Link Net sejumlah 798.969.286 saham yang wakili 29,04 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd dan XL.
Advertisement
Rincian Transaksi
Seiring transaksi itu, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga menjual dan mengalihkan atas seluruh kepemilikan ALD di perseroan sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakiliki 36,99 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada AII dan XL.
"Seluruh saham yang dialihkan oleh First Media dan Asia Link Dewa kepada AII dan XL tersebut berjumlah 1.816.735.484 saham yang mewakilii 66,03 persen dari seluruh saham Link Net di luar saham treasury,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes.
Dengan demikian, pemegang saham Link Net antara lain Axiata Invesments (Indonesia) sebesar 46,03 persen, PT XL Axiata Tbk sebesar 20 persen, dan masyarakat 33,97 persen.
Transaksi Saham LINK Sentuh Rp 8,7 Triliun di Pasar Negosiasi
Sebelumnya, transaksi harian saham mencapai Rp 24,8 triliun pada perdagangan Rabu (22/6/2022). Hal ini seiring transaksi jumbo saham PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).
Pada penutupan perdagangan, IHSG turun 0,85 persen ke posisi 6.984,31. Indeks LQ45 merosot 0,91 persen ke posisi 1.008,76. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.063,25 dan terendah 6.968,29. Sebanyak 346 saham melemah sehingga menekan IHSG. 174 saham menguat dan 168 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.302.263 kali dengan volume perdagangan 25,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 108,63 miliar di seluruh pasar.
Mengutip data RTI, di pasar negosiasi, saham LINK ditransaksikan Rp 8,7 triliun. Saham LINK naik 3,67 persen ke posisi Rp 4.800 per saham. Volume perdagangan 18.167.352. Total frekuensi perdagangan sebanyak tiga kali. Di pasar negosiasi, saham LINK berada di level tertinggi Rp 4.800 dan terendah Rp 4.800 per saham.
Di pasar regular, saham LINK menguat 1,09 persen ke posisi Rp 4.630 per saham. Saham LINK dibuka stagnan Rp 4.580 per saham. Saham LINK berada di level tertinggi Rp 4.640 dan terendah Rp 4.630 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.939 kali dengan volume perdagangan 18.301.599 saham. Nilai transaksi Rp 8,8 triliun.
Adapun pemegang saham Link Net per 31 Mei 2022 antara lain Asia Link Dewa Pte Ltd sebesar 35,55 persen, PT First Media Tbk sebesar 27,90 persen, masyarakat 32,65 persen dan saham treasury sebesar 3,9 persen.
Advertisement