Smartfren Catat EBITDA Tumbuh di Atas 40 Persen

EBITDA tumbuh di atas 40 persen, manajemen PT Smartfren Tbk (FREN) yakin kesehatan keuangan membaik.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Jul 2022, 11:57 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 11:57 WIB
Presiden Direktur Smartfren (FREN) Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren (Foto: Liputan6.com/Elga Nurmutia)
Presiden Direktur Smartfren (FREN) Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren (Foto: Liputan6.com/Elga Nurmutia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) optimistis kinerja keuangan semakin membaik dan cetak kinerja positif ke depan.

Pada kuartal pertama 2022, PT Smartfren Telecom Tbk telah mengantongi laba bersih Rp 25 miliar.Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 396,82 miliar. Laba bersih itu juga didukung dari pendapatan naik 11,32 persen menjadi Rp 2,67 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,40 triliun.

Selain itu, perseroan juga catat laba usaha Rp 136,55 miliar pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 80,40 miliar. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar positif 0,08 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi 1,28.

"Kalau kita bicara rugi laba, kita lihat kok smartfren rugi terus? Tapi konsisten ruginya makin tahun makin kecil dan pada kuartal I kemarin pertama kali selama menjalankan usaha ini maka mulai angkanya di atas nol atau positif. Jadi terbukti memang, masa pertumbuhan kita sudah melihat memang tumbuh,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren di Jakarta, ditulis Rabu (13/7/2022).

Merza menuturkan, kinerja perseroan sempat mengalami kerugian pada 2018-2021. Pada 2018, Smartfren rugi sebesar Rp 3,53 triliun, pada 2019 rugi sebesar Rp 2,19 triliun,  sedangkan 2020 rugi sebesar Rp 1,5 triliun, dan 2021 rugi Rp 210 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ebitda Tumbuh di Atas 40 Persen

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Merza berharap pada 2022, Smartfren akan meninggalkan kerugian yang terjadi sebelumnya.

"Yang kita harapkan 2022, kita akan meninggalkan titik nol lebih jauh lagi,” ungkapnya.

Kemudian, dari sisi earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) Smartfren mengalami pertumbuhan sebanyak 47 persen pada kuartal I 2022.

"EBITDA ini jauh lebih menarik, konsisten tumbuh dengan angka yang cukup signifikan. Tahun ke tahun, kuartal I 2022 kita catat pertumbuhan kita 47 persen dengan margin yang mulai menunjukkan bahwa ini sebuah usaha yang sehat. Kalau sudah di atas 40 persen EBITDA kita, kita yakini kesehatan sudah semakin membaik,” kata Merza.

Merza juga berharap Smartfren menjadi pemain teknologi dan digital terkemuka di Indonesia.

"Kita ingin betul-betul membuat smartfren menjadi satu pemain teknologi dan digital yang terkemuka di Indonesia,” ujar dia.

Private Placement, Smartfren Tetapkan Harga Pelaksanaan Rp 100 per Saham

Smartfren
Proses optimasi BTS yang dilakukan Smartfren. (Foto: Smartfren)

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru maksimal 31 miliar saham dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Adapun harga pelaksanaan private placement itu Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.

Perseroan akan gelar private placement dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 kalau pelaksanaan private placement itu selambat-lambatnya dua tahun sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 12 Juli 2022.

Seiring pelaksanaan private placement tersebut, pemegang saham perseroan akan alami dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09 persen di luar dilusi akibat obligasi wajib konversi III dan waran seri III yang belum dilaksanakan.

Adapun dampak pelaksanaan private placement ini antara lain penambahan modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan melalui penerbitan saham-saham baru akan meningkatkan posisi ekuitas perseroan.

Pelaksanaan Private Placement

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan penting, terutama berkaitan dengan utang dan ekuitas perseroan akan menjadi lebih baik.

“Posisi kas perseroan akan membaik dengan masuknya dana segar yang dapat digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja dan melakukan investasi baik oleh perseroan dan entitas anak,” kata dia.

Sebelumnya, hingga keterbukaan informasi yang diterbitkan, seluruh obligai wajib konversi (OWK) I, OWK II, dan OWK III telah diterbitkan peseroan.

Seluruh OWK I telah dikonversi menjadi saham seri C sejumlah 47 miliar saham. Begitu pula OWK II yang telah dikonversi seluruhnya menjadi saham seri C sejumlah 90 miliar saham.

OWK III telah dikonversi menjadi saham seri C berjumlah 45 miliar saham dan belum dikonversi sejumlah 5 miliar saham atau senilai Rp 500 miliar. Waran seri III yang belum dilakanakan 91.822.437.624 waran seri III.

Pada perdagangan Jumat, 3 Juni 2022 pukul 14.18 WIB, saham FREN melonjak 6,25 persen ke posisi Rp 85 per saham.

Saham FREN dibuka stagnan Rp 80. Saham FREN berada di posisi tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 78 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.139 kali dengan volume perdagangan 15.450.544 saham. Nilai transaksi Rp 129,5 miliar.

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya