IHSG Kembali Sentuh Posisi 7.000, Saham MTLA Melonjak 17,51 Persen

Pada pembukaan perdagangan, Senin, (1/8/2022), IHSG naik 21 poin ke posisi 6.972,52.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Agu 2022, 09:54 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 09:54 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Senin (1/8/2022). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menghijau dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 21 poin ke posisi 6.972,52. Indeks LQ45 bertambah 0,72 persen ke posisi 985,96. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.996,14 dan terendah 6.966,75.

Sebanyak 261 saham menghijau dan 195 saham melemah. 182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan  296.073 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.871.

Pada pukul 09.45 WIB, IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.005 dan terendah 6.966,75.

Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,88 persen, dan pimpin penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 0,85 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,79 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,69 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 0,71 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,80 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,31 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah tipis ke 6.951 pada Jumat, 29 Juli 2022. Investor asing kembali melakukan aksi beli saham setelah pertemuan FOMC dan didukung kinerja keuangan emiten kuartal II 2022. Saham bank besar menopang indeks saham dengan saham BMRI naik 2,8 persen. Hal ini seiring laba yang kuat.

Di sisi lain, saham konsumsi melemah yang didorong saham SIDO turun 6,7 persen, GGRM susut 2,5 persen dan HMSP turun 1,1 persen.

Saham logam dasar juga hambat IHSG setelah reli dua digit pada hari sebelumnya. Saham ANTM melemah 2,3 persen, TINS turun 3 persen, INCO tergelincir 1,2 persen.

Sedangkan saham ASII bertambah 4,6 persen dan UNTR naik 3,2 persen setelah rilis kinerja yang kuat pada kuartal II 2022. Sementara itu, saham BMTR dan MNCN memperpanjang penguatan seiring kabar grup perseroan berencana merger.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers pada Senin Pagi 1 Agustus 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham MTLA melonjak 17,51 persen

-Saham GZCO melonjak 10,13 persen

-Saham HAIS melonjak 8,47 persen

-Saham MPRO melonjak 6,99 persen

-Saham GTSI melonjak 8 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham OLIV melemah 9,76 persen

-Saham UFOE melemah 7 persen

-Saham INDR melemah 7 persen

-Saham PANI melemah 6,94 persen

-Saham PRDA melemah 6,92 persen

 

Saham-saham yang aktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BMTR senilai Rp 279,9 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 197,5 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 187,6 miliar

-Saham BIPI senilai Rp 186,5 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 181,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BMTR tercatat 35.970 kali

-Saham GZCO tercatat 15.420 kali

-Saham BIPI tercatat 13.497 kali

-Saham ANTM tercatat 8.625 kali

-Saham SIDO tercatat 8.259 kali

 


Bursa Saham Asia pada 1 Agustus 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada Senin (1/8/2022) menjelang rilis survei pribadi tentang aktivitas pabrik China pada Juli 2022.

Selama akhir pekan, pembacaan Indeks Manajer Pembelian resmi China untuk Juli berada di 49, turun dari 50,2 pada Juni dan lebih rendah dari yang diharapkan 50,4. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang sedikit lebih rendah. Di Australia, S&P/ASX 200 naik tipis 0,11 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin, 1 Agustus 2022.

Indeks Kospi di Korea Selatan tergelincir 0,5 persen  dan Kosdaq turun 0,2 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Indeks Manajer Pembelian manufaktur Caixin/Markit China untuk Juli diperkirakan berada di 51,5, dibandingkan dengan 51,7 pada Juni.

Pembacaan PMI berurutan dan mewakili ekspansi atau kontraksi dari secara bulanan. Angka 50 memisahkan pertumbuhan dari penurunan. Pada Jumat di Amerika Serikat, Alibaba ditambahkan ke daftar perusahaan yang berisiko delisting di bawah Holding Foreign Companies Accountable Act. Saham yang terdaftar di AS anjlok 11 persen  di sesi perdagangan reguler. HSBC akan mengumumkan pendapatan interimnya pada Senin.

Indeks dolar Amerika Serikat berada di 106,005, lebih rendah dari level minggu lalu. Yen Jepang diperdagangkan pada 133,27 per dolar Amerika Serikat, lebih kuat dari level yang terlihat awal pekan lalu. Dolar Australia berada di 0,6972.

Harga minyak berjangka tergelincir. Harga minyak mentah berjangka AS turun 0,95 persen  menjadi USD 97,68 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,77 persen  menjadi USD 103,17 per barel.

 

 


Ajaib Sekuritas Prediksi IHSG Bervariasi pada 1 Agustus 2022

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

IHSG ditutup melemah terbatas sebesar -0,08 persen atau -5,69 poin di level 6.951,12.  pada perdagangan Jumat, 29 Juli 2022. Pada Senin, 1 Agustus 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG diprediksi bergerak variasi dalam range harga 6.925 hingga berpotensi kembali tembus hingga level 7.005.

 Ia menuturkan, sentimen positif dari dalam negeri berasal dari modal asing yang terus mengalir di pasar keuangan Indonesia. Berdasarkan data transaksi 25 Juni hingga 28 Juni 2022, aliran modal asing di pasar keuangan domestik tercatat senilai Rp4,6 triliun, terdiri dari net buy di pasar SBN senilai Rp3,28 triliun dan net sell di pasar saham senilai Rp1,32 triliun.

Sementara itu, data settlement hingga 28 Juli 2022 YtD, nonresiden tercatat, net sell Rp138,95 triliun di pasar SBN dan net buy Rp57,85 triliun di pasar saham. Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 123,66 bps per 28 Juli 2022 dari sebelumnya 135,54 bps per 22 Juli 2022.

Sementara sentimen dari mancanegara berasal dari PDB Eropa tumbuh 0,7 persen pada kuartal II-2022, menyusul pertumbuhan 0,5 persen yang direvisi turun di kuartal I-2022 dan mengalahkan perkiraan pasar dari kenaikan 0,2 persen.

“Ini adalah kinerja terkuat dalam tiga kuartal, didorong oleh pelonggaran pembatasan COVID-19 dan musim pariwisata musim panas,” ujar Ratih dalam risetnya.

Sementara itu, National Bureau of Statistics China melaporkan Indeks PMI manufaktur resmi turun menjadi 49,0 pada Juli dari 50,2 pada Juni. Aktivitas pabrik di China berkontraksi pada Juli setelah bangkit kembali dari pembatasan COVID-19 pada bulan sebelumnya, karena prospek ekonomi global yang semakin membebani permintaan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya