BEI Sebut Investasi di Pasar Modal Bukan Judi

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh mengatakan, investasi di pasar modal bukan judi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Agu 2022, 22:31 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 22:31 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia menyatakan, investasi pasar modal syariah tidak termasuk ke dalam kegiatan judi. Hal itu karena kegiatan utama pasar modal syariah adalah jual beli.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh mengatakan, kegiatan utama pasar modal syariah adalah jual beli. Jadi, investasi di pasar modal bukan judi.

"Investasi di pasar modal itu sering disebut judi, 'no'. Investasi di pasar modal itu bukan judi, itu yang harus dipahami oleh semua," kata Irwan, dalam acara CGS-CIMB iTrade Syariah secara virtual, Selasa (23/8/2022).

Selain itu, Irwan menjelaskan terkait sistem iTrade Syariah objeknya saham syariah, transaksinya adalah jual beli. Investasi syariah ini mencari untung yang sesuai dengan syariat Islam.

“Akadnya jual beli, jadi jual beli ini bukan judi, makanya disebut pasar karena jual beli,” ungkapnya.

Irwan menjelaskan terkait Sistem Online Trading Syariah atau Sharia Online Trading System (SOTS) yang harus memenuhi beberapa syarat, yakni hanya saham syariah yang bisa diperdagangkan, margin trading dilarang, short selling dilarang, transaksi berbasis uang tunai (kas), dan portofolio saham syariah dicatatkan secara terpisah.

Bursa Efek Indonesia adalah bursa pertama di dunia yang mengembangkan mekanisme transaksi saham yang terintegrasi dan memenuhi prinsip syariah.

 

Meluncurkan iTrade Syariah

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia meluncurkan iTrade Syariah. Peluncuran CGS-CIMB iTrade Syariah sebagai online trading platform bagi investor saham syariah, yang telah memenuhi prinsip dan kaidah syariah serta telah mendapatkan sertifikasi dari pihak DSN-MUI.

Hal ini menandakan komitmen CGS-CIMB Sekuritas Indonesia secara grup dalam mendukung pasar modal syariah yang sebelumnya layanan saham syariah telah hadir terlebih dahulu di negara Malaysia dan juga Singapura.

Untuk mendukung pasar modal syariah di Indonesia secara komprehensif, kali ini CGS-CIMB Sekuritas Indonesia juga gelar edukasi virtual dalam bentuk Webinar CGS-CIMB iTrade Syariah dengan tema "Merdeka Dengan Investasi Nyaman dan Amanah", yang menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya, yaitu Irwan Abdalloh selaku Head of Sharia Capital Market Division Indonesia Stock Exchange, Mohammad B Teguh selaku Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH) DSN-MUI dan Ustadz Hilman Fauzi selaku Dai Muda Milenial dan Pakar Ekonomi Syariah.

"Kami percaya dengan adanya CGS-CIMB iTrade Syariah dapat memenuhi kebutuhan investor syariah dalam berinvestasi saham dan juga terus mendapatkan kelas edukasi yang mumpuni," kata President Director of PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Lim Kim Siah dalam keterangan resminya, Selasa (22/8/2022).

CGS-CIMB Sekuritas Indonesia akan terus mendukung perkembangan pasar modal syariah sebagai bagian dalam mengenalkan dan meningkatkan literasi serta inklusi masyarakat akan pasar modal syariah dengan produk dan jasa layanan investasi saham syariah.

 

 

Bakal Dongkrak Investor

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, bagi investor saham syariah yang hendak memulai perjalanannya bersama CGS-CIMB iTrade Syariah, telah tersedia pembukaan rekening saham syariah secara full online, yang menggunakan RDN syariah tanpa minimum deposit bagi nasabah online, dengan fee transaksi yang kompetitif. 

Di dalam perjalanan investor saham syariah bersama perseroan, investor tidak perlu khawatir karena tersedianya staff online khusus, dukungan tim ahli syariah yang telah tersertifikasi OJK dan DSN-MUI dan dukungan penuh dari tim analis yang unggul.

"Melalui CGS-CIMB iTrade Syariah yang baru ini, kami optimis dapat meningkatkan jumlah investor saham syariah di masa mendatang untuk terus memperkokoh posisi CGS-CIMB Sekuritas Indonesia di antara investor ritel berbasis syariah,” kata Lim Kim Siah.

Pertumbuhan Investor Saham Syariah Loyo Selama Pandemi COVID-19, Kok Bisa?

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, hingga kuartal I 2022, jumlah investor saham syariah mencapai 108.345 investor. Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengungkapkan, jumlah investor tersebut dihimpun dari data anggota bursa penyelenggara syariah online trading sistem (ABSOTS).

"Kalau kita lihat perkembangan hampir 4 kali lipat dari 2017, 367 persen dan dengan tingkat keaktifan yang mencapai angka 16,4 persen," ungkap Hasan dalam edukasi wartawan pasar modal, ditulis Jumat (15/4/2022).

Sepanjang 2021, jumlah investor saham syariah telah bertambah sebanyak 19.283 investor atau mengalami pertumbuhan 22,5 persen. Dari 85.861 investor pada 2020 menjadi 105.170 investor pada 2021 dengan tingkat keaktifan sepanjang 2021 sebanyak 34 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdullah mengatakan, meski tercatat tumbuh, namun kenaikan investor saham syariah jauh lebih lambat dibandingkan saham konvensional.

"Kita masih tetap tumbuh tapi lambat. Menariknya adalah perlambatan terjadi selama pandemi di 2020-2021,” kata Irwan.

Rasio investasi syariah terhadap total investor mengalami penurunan sejak 2020, setelah mencapai puncaknya di 2019 sebesar 6,2 persen. Kemudian merosot menjadi hanya 5,1 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021.

Irwan menilai, hal ini bisa terjadi lantaran percepatan penambahan investor konvensional lebih lebih tinggi dibandingkan dengan investor saham syariah selama periode 2020-2021.

“Biasanya sebelum 2020 itu ke pertumbuhan investor saham syariah lebih tinggi dari growth total. Kemarin saja kita kesalip. Penyebabnya apa? pasar modal syariah itu ketinggalan dari sisi teknologi,” kata Irwan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya