Prodia Bikin Anak Usaha di Bidang Jasa Informasi

PT Prodia Widyahusada Tbk bersama PT Prodia Utama mendirikan anak usaha bernama PT Prodia Digital Indonesia (PT PRDI).

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Agu 2022, 09:06 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 09:06 WIB
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis merapikan tabung di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media mulai dari pemeriksaan kolesterol hingga Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama PT Prodia Utama, pemegang saham pengendali perseroan mendirikan anak usaha di bidang aktivitasa jasa informasi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (26/8/2022), PT Prodia Widyahusada Tbk bersama PT Prodia Utama mendirikan anak usaha bernama PT Prodia Digital Indonesia (PT PRDI). PT PRDI ini bergerak di bidang usaha aktivitas jasa informasi. Adapun PT PRDI didirikan dengan modal dasar senilai Rp 1 triliun yang terbagi atas 1.000.000 lembar saham.

Dari modal dasar itu telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30 persen yaitu 300.000 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp 300 miliar.

Perseroan atas saham sejumlaj 297.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 297 miliar yang mewakili 99 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI. Kemudian Prodia Utama atas saham sejumlah 3.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 3 miliar yang mewakili 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI.

“Pendirian anak perusahaan ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” ujar Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 25 Agustus 2022, saham PRDA stagnan di posisi Rp 5.900 per saham. Saham PRDA berada di level tertinggi Rp 5.950 dan terendah Rp 5.850 per saham. Total volume perdagangan 101.500 saham. Nilai transaksi Rp 600,2 juta. Total frekuensi perdagangan 160 kali

Sebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Prodia membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebesar Rp 372 miliar.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui RUPS Tahunan pada 7 April 2022. Prodia Widyahusada akan membagikan kepada para pemegang saham, yaitu sebanyak 937.500.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 397,83906 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/4/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Prodia Widyahusada Tbk:

- Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 18 April 2022

Pasar Tunai: 20 April 2022

- Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 April 2022

Pasar Tunai: 21 April 2022

- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 20 April 2022

- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2021: 6 Mei 2022

Perseroan membagikan dividen itu dengan pertimbangan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 621,62 miliar. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 995,58 miliar. Total ekuitas tercatat Rp 2,25 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 April 2022, saham PRDA melemah 1,72 persen ke posisi Rp 7.125 per saham. Saham PRDA dibuka turun 250 poin ke posisi Rp 7.000 per saham.

Saham PRDA berada di level tertinggi Rp 7.350 dan terendah Rp 7.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 906 kali dengan volume perdagangan 6.325. Nilai transaksi Rp 4,5 miliar.

 

Target Perseroan 2021

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis menunjukkan sampel darah pasien di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 30 persen hingga akhir 2021.

Meski begitu, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengatakan, sebelumnya Perseroan mematok target yang tak setinggi tahun lalu. Mengingat kasus COVID-19 yang kini dalam tren melandai.

"Sesungguhnya kami rencanakan di tahun ini tidak sebesar pendapatan yang kami terima sekarang (hingga kuartal III 2021). Tapi cukup optimis, tetap kami membuat suatu perencanaan lebih tinggi daripada tahun lalu,” kata Dewi dalam paparan publik Prodia Widyahusada, Selasa, 16 November 2021.

Di sisi lain, Dewi berharap pandemi ini tidak berlangsung terus menerus. Sehingga pada saat bersamaan Pereroan melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerja.

"Ternyata strategi-strategi yang dijalankan perseroan berespons luar biasa dan itu memberikan dampak yang positif dengan pertumbuhan kami. Sehingga kami harus adjust yang rencana semula, yaitu pendapatan yang disesuaikan dengan capaian 9 bulan ini,” ujar Dewi.

 

 

Selanjutnya

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis memberi label darah pasien di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif dapat mengukur titer antibodi atau antibodi penetral dalam tubuh seseorang terhadap virus penyebab COVID-19. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Hingga kuartal III 2021, Prodia mencetak pendapatan bersih Rp 1,99 triliun. Tumbuh 65,60 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. Dari raihan itu, Perseroan membukukan laba bersih Rp 511,08 miliar hingga kuartal III 2021. Realisasi laba bersih ini tumbuh 318 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 122,27 miliar.

“Kami tetap berharap di kuartal IV 2021 pertumbuhan yang tetap bagus. Walaupun kalau kita bandingkan year on year dengan kuartal IV tahun lalu di mana pendapatan itu tinggi karena COVID-19 masih tinggi,” beber Dewi.

Dewi menambahkan, laba kotor kuartal IV kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan kuartal II dan III. Namun demikian, secara keseluruhan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masih akan mencatatkan kenaikan.

"Jadi kami berharap sekalipun pertumbuhannya tidak setinggi kuartal III atau kuartal II tahun ini, tetapi secara gross profit akan jauh lebih tinggi daripada kuartal IV tahun lalu,” kata dia.

“Kami tetap akan maintain EBITDA di sekitar angka kuartal III 2021 sekitar 30-an persen. Dengan begitu, otomatis sampai akhir tahun kita berharap bisa mendapat juga di pertumbuhan sekitar 30 persen untuk revenue,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya