Laba Nusantara Infrastructure Naik 46,05 Persen pada Semester I 2022

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan kinerja beragam dengan pertumbuhan laba dan pendapatan turun pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Sep 2022, 10:28 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 10:28 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode itu, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 35,38 miliar. Laba itu naik 46,05 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,22 miliar.

Pada semester I 2022, emiten pengelola tol milik grup Salim itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 397,9 miliar. Turun 16,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 476,6 miliar. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (8/9/2022).

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 146,64 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 287,19 miliar. Sehingga laba bruto tercatat sebesar Rp 251,47 miliar, naik dibanding semester I 2022 sebesar Rp 189,41 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 101,71 miliar dan beban usaha lainnya sebesar Rp 25,64 miliar. Sehingga laba usaha tercatat sebesar Rp 124,12 miliar, naik dari Rp 85,71 miliar pada semester I 2021.

Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 3,57 miliar, beban keuangan Rp 81,78 miliar, dan bagian laba bersih entitas asosiasi Rp 35,37 miliar. Dari rincian ini, setelah dikurangi pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 59,8 miliar, naik 54,48 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 38,7 miliar.

Aset Nusantara Infrastructuresampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 6,57 triliun, turun dibanding akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,59 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 1,02 triliun dan aset tidak lancar Rp 5,54 triliun.

Liabilitas hingga Juni sebesar Rp 3,14 triliun, turub dari Rp 3,23 triliun pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 552,1 miliar dan liabilitas jangka oanjang Rp 2,6 triliun. Sementara ekuitas tercatat sebesar Rp 3,43 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 3,36 triliun.

 

Akuisisi Tol MBZ, Perseroan Gelar RUPSLB

Melihat Tol Layang Jakarta-Cikampek dari Udara
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019). Tol Layang Japek II mulai beroperasi untuk kendaraan golongan I tanpa tarif dengan minimum kecepatan 60 km dan Maksimum 80 km per jam (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui entitas anak, PT Margautama Nusantara berencana akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) senilai Rp 4,4 triliun.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (19/7/2022), PT Margautama Nusantara akan mengakuisisi 2,26 juta lembar saham JJC dari PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR) selaku pihak penjual.

JJC merupakan pengelola jalan tol ruas Jakarta—Cikampek Elevated atau yang saat ini dikenal sebagai Jalan Tol Mbz (Syeikh Mohamed bin Zayed). JJC memiliki modal dasar Rp 5,86 triliun dan modal ditempatkan atau disetor Rp 5,63 triliun dengan nilai nominal per saham yakni RP 1 juta. Sebesar 80 persen atau setara 4,7 juta lembar saham JJF saat ini dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Sisanya 20 persen atau sekitar 1,13 juta lembar dimiliki oleh PT Ranggi Sugiono Perkasa. Informasi saja, perjanjian jual beli pengikatan jual beli saham telah ditandatangani oleh pembeli dan penjual pada 30 Juni 2022.

Selanjutnya, Nusantara Infrastructure berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Agustus 2022 untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana akuisisi itu.

Selain itu, rapat juga akan membahas perubahan anggota Dewan Komisaris, sehubungan dengan pengunduran didi Jose Ma Kamantigue Lim selaku Komisaris Utama Perseroan pada 14 Juli 2022. Pengunduran diri Jose Ma Kamantigue Lim akan berlaku efektif sejak tanggal 14 Juli 2022 dan akan disahkan dalam RUPS.

 

Jasa Marga Divestasi 40 Persen Saham Tol MBZ kepada Nusantara Infrastructure

Melihat Tol Layang Jakarta-Cikampek dari Udara
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019). Tol Layang Japek II mulai beroperasi untuk kendaraan golongan I tanpa tarif dengan minimum kecepatan 60 km dan Maksimum 80 km per jam (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) divestasi saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) sebesar 40 persen kepada PT Marga Utama Nusantara, yang merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Jasa Marga Tbk telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT Marga Utama Nusantara pada 30 Juni 2022. Perseroan sepakat untuk mengalihkan 2.265.778 saham atau 40 persen saham yang dikeluarkan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek kepada PT Marga Usama Nusantara.

Kepemilikan saham perseroan di JJC merupakan salah satu objek pemisahan dari divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad. Adapun JJC sebagai pengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

 

 

Selanjutnya

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Perseroan menyatakan sesuai dengan perubahan dan tambahan informasi rancangan pemisahan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad PT Jasa Marga (Persero) yang telah diumumkan perseroan pada 22 April 2022 dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli saham oleh perseroan, perseroan menyebutkan kepemilikan saham yang akan dipisahkan kepada PT Jasamarga Transjawa Tol hanya sebanyak 2.265.778 saham.

Perseroan menyatakan transaksi ini bukan merupakan transaksi material bagi perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Selain itu, transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya