Liputan6.com, Jakarta - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan selama sembilan bulan pertama 2022.
Pada periode tersebut, Metrodata Electronics berhasil mengukuhkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 371,42 miliar. Laba ini naik 5,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 351,44 miliar.
Baca Juga
Kinerja laba itu sejalan dengan pendapatan bersih perseroan pada September 2022 yang tumbuh 25,73 persen menjadi Rp 15,18 triliun dari Rp 12,07 triliun pada September 2021. Mengutip laporan keuangan perseroan, kamis (27/10/2022), pendapatan itu berasal dari penjualan perangkat keras sebesar Rp 11,82 triliun atau naik 25,96 persen yoy.
Advertisement
Kemudian penjualan perangkat lunak andil Rp 2,37 triliun atau naik 32,95 persen yoy, pendapatan jasa dan pemeliharaan tumbuh 8,65 persen yoy menjadi Rp 972,61 miliar serta pendapatan lain-lain tumbuh 38,59 persen yoy menjadi Rp 20,62 miliar.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 14,01 triliun dari Rp 11,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 12,14 persen menjadi Rp 1,17 triliun dibanding September 2021 sebesar Rp 1,05 triliun.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban penjualan umum dan administrasi senilai Rp 458,83 miliar, biaya keuangan Rp 10,29 miliar, penghasilan keuangan Rp 10,92 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp 8,34 miliar, kerugian kurs mata uang asing Rp 1,02 miliar, dan beban lain-lain Rp 2,78 miliar.
Dari rincian tersebut, setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 544,45 miliar. Naik 2,37 persen dibanding September 2021 sebesar Rp 531,83 miliar.
Dari sisi aset hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 8,29 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp 7,59 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 7,59 triliun dan aset tidak lancar Rp 698,79 miliar.
Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 4,02 triliun, naik dari Rp 3,67 triliun pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,86 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 160,29 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 tercatat naik menjadi Rp 4,27 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,92 triliun.
Metrodata Electronics Gandeng cacaFly Bentuk Perusahaan Patungan Solusi Pemasaran Baru
Sebelumnya, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) bersama cacaFly.com, perusahaan agensi pemasaran digital terkemuka di Taiwan, telah membentuk perusahaan baru bernama PT cacaFly Metrodata Indonesia (CMI). Yakni sebuah perusahaan patungan yang menyediakan layanan dan solusi pemasaran berbasis data untuk pasar Indonesia.
"Hari ini merupakan tonggak penting bagi Metrodata dan menegaskan kembali komitmen kami terhadap negara serta memperkuat basis kami di Indonesia”, kata Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk, sekaligus Presiden Komisaris PT cacaFly Metrodata Indonesia yang baru, Susanto Djaja dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).
Entitas baru ini secara mayoritas dimiliki oleh cacaFly sebesar 51 persen dan Metrodata 49 persen. Perusahaan ini akan berkantor pusat di Jakarta.
Susanto menjabarkan, cakupan yang besar atas merek teknologi informasi dan komunikasi yang dipasarkan oleh Metrodata.
Selain itu, pengetahuan tentang pasar lokal yang dikombinasikan dengan keahlian cacaFly di ranah pemasaran digital, merupakan kekuatan tersendiri yang akan dimanfaatkan secara bersama untuk membangun agensi pemasaran digital yang lebih efektif dan efisien di Indonesia.
“Kombinasi antara reputasi keberhasilan cacaFly dalam menerapkan data science ke dalam kegiatan pemasaran digital, ditambah dengan pengalaman dan kepiawaian kami di ranah pasar domestik, akan menjadikan CMI sebagai agensi dengan posisi terbaik di Indonesia pada era baru paska cookie, di mana kini akses terhadap data pihak pertama merupakan faktor penentu kesuksesan," kata dia.
Advertisement
Indonesia Jadi Target Pasar
Salah satu pendiri cacaFly.com, sekaligus Presiden Direktur PT cacaFly Metrodata Indonesia, Brian Yang mengatakan Indonesia telah sejak lama menjadi target pasar CacaFly karena memiliki populasi terbesar di Asia Tenggara.
"Indonesia memiliki tingkat penetrasi pengguna mobile e-commerce tertinggi di dunia, dan pertumbuhan kelas menengah digital native yang ingin meningkatkan gaya hidup," kata dia.
Pembentukan CMI akan memperluas jangkauan cacaFly di Asia Tenggara, setelah sukses berekspansi ke Malaysia dan Singapura.
CMI akan menjadi salah satu dari mitra agensi untuk GoGAN (Gojek Ads Network), yang didukung AI, yang dibangun bersama dengan TenMAX, sesama anak perusahaan funP Innovation Group - perusahaan induk cacaFly. CMI juga akan memasuki pasar Indonesia melalui serangkaian kemitraan strategis dan utama yang akan diumumkan secara lebih rinci di masa mendatang.
Termasuk rencana kemitraan dengan beberapa perusahaan media terintegrasi terbesar di Indonesia dan penyedia solusi teknologi seperti pDOOH (pragmatic digital out-of-home), yang memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan audiens melalui papan reklame dan layar digital di sejumlah lokasi, seperti stasiun kereta api, rumah sakit, gedung perkantoran, atau gerai ritel.