Nusantara Infrastructure Bidik Tiga Sektor Ini Topang Pendapatan

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyatakan mayoritas pendapatan masih dari jalan tol ke depan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Okt 2022, 06:08 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 06:08 WIB
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memproyeksikan pertumbuhan kinerja dua digit pada 2023.

Direktur Nusantara Infrastructure Omar Dani Hasan menuturkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kinerja pada 2023 lebih baik dari 2022.

"Target kinerja 2023 akan lebih tinggi, kami optimis peningkatan 2023-2024 akan lebih besar lagi. Lima tahun ke depan dua kali lipat per tahun," kata Dani dalam Media Briefieng Nusantara Infrastructure, Kamis, 27 Oktober 2022.

Selain itu, perseroan menargetkan kontribusi pendapatan tertinggi masih dari jalan tol. Sedangkan, sisanya dari air bersih dan energi baru terbarukan (EBT).

"Jalan tol masih mayoritas 60-70 persen Jakarta, sisanya 30 persen water dan energi baru terbarukan (EBT)," ujar dia.

Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui entitas anak, PT Margautama Nusantara berencana akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) senilai Rp 4,4 triliun.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa, 19 Juli 2022, PT Margautama Nusantara akan mengakuisisi 2,26 juta lembar saham JJC dari PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR) selaku pihak penjual.

JJC merupakan pengelola jalan tol ruas Jakarta—Cikampek Elevated atau yang saat ini dikenal sebagai Jalan Tol Mbz (Syeikh Mohamed bin Zayed). JJC memiliki modal dasar Rp 5,86 triliun dan modal ditempatkan atau disetor Rp 5,63 triliun dengan nilai nominal per saham yakni RP 1 juta. Sebesar 80 persen atau setara 4,7 juta lembar saham JJF saat ini dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Sisanya 20 persen atau sekitar 1,13 juta lembar dimiliki oleh PT Ranggi Sugiono Perkasa. Informasi saja, perjanjian jual beli pengikatan jual beli saham telah ditandatangani oleh pembeli dan penjual pada 30 Juni 2022.

Selanjutnya, Nusantara Infrastructure berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Agustus 2022 untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana akuisisi itu.

Selain itu, rapat juga akan membahas perubahan anggota Dewan Komisaris, sehubungan dengan pengunduran didi Jose Ma Kamantigue Lim selaku Komisaris Utama Perseroan pada 14 Juli 2022. Pengunduran diri Jose Ma Kamantigue Lim akan berlaku efektif sejak tanggal 14 Juli 2022 dan akan disahkan dalam RUPS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Semester I 2022

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) tengah membangun 4 tempat parkir darurat (emergency parking bay) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Jakarta-Cikampek.
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) tengah membangun 4 tempat parkir darurat (emergency parking bay) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Jakarta-Cikampek.

Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode itu, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 35,38 miliar. Laba itu naik 46,05 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,22 miliar.

Pada semester I 2022, emiten pengelola tol milik grup Salim itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 397,9 miliar. Turun 16,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 476,6 miliar. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (8/9/2022).

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 146,64 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 287,19 miliar. Sehingga laba bruto tercatat sebesar Rp 251,47 miliar, naik dibanding semester I 2022 sebesar Rp 189,41 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 101,71 miliar dan beban usaha lainnya sebesar Rp 25,64 miliar. Sehingga laba usaha tercatat sebesar Rp 124,12 miliar, naik dari Rp 85,71 miliar pada semester I 2021.

 


Aset

PSBB Masa Transisi, Tol Layang Jakarta - Cikampek Kembali Dibuka
Kendaraan roda empat melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Djoko Dwijono Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) selaku operator jalan tol layang mengatakan operasional akan dilakukan secara bertahap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 3,57 miliar, beban keuangan Rp 81,78 miliar, dan bagian laba bersih entitas asosiasi Rp 35,37 miliar. Dari rincian ini, setelah dikurangi pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 59,8 miliar, naik 54,48 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 38,7 miliar.

Aset Nusantara Infrastructure sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 6,57 triliun, turun dibanding akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,59 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 1,02 triliun dan aset tidak lancar Rp 5,54 triliun.

Liabilitas hingga Juni sebesar Rp 3,14 triliun, turun dari Rp 3,23 triliun pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 552,1 miliar dan liabilitas jangka oanjang Rp 2,6 triliun. Sementara ekuitas tercatat sebesar Rp 3,43 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 3,36 triliun.

 


RUPSLB Nusantara Infrastructure Restui Akuisisi 40 Persen Saham Tol Jalan Layang Jakarta-Cikampek

PSBB Masa Transisi, Tol Layang Jakarta - Cikampek Kembali Dibuka
Kendaraan melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II (Eleveted) mulai hari ini kembali beroperasi setelah sebelumnya ditutup total akibat kebijakan larangan mudik Lebaran sejak Minggu (7/5/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) baru saja merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Dalam rapat tersebut, perseroan mendapat restu dari pemegang saham terkait rencana akuisisi 40 kepemilikan saham PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang mengelola ruas tol Jakarta-Cikampek Elevated Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (Jalan Tol MBZ). Saham sebesar 40 persen yang akan diakuisisi itu nilainya setara dengan Rp 4,38 triliun. Akuisisi akan dilakukan oleh entitas anak perseroan, yakni PT Marga Utama Nusantara (MUN).

"Aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk memperkuat portofolio perseroan di sektor jalan tol,” kata Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri dalam keterangan resmi, Jumat (7/10/2022).

Dia menambahkan, langkah ini sejalan dengan program Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan, dengan turut serta dalam menciptakan konektivitas antar wilayah.

Jalan Tol MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas ruas tol Jakarta-Cikampek.

"Kami menilai Jalan Tol MBZ merupakan proyek strategis dengan prospek lalu lintas yang padat, sehingga sesuai dengan target investasi perseroan dan diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kinerja keuangan di masa mendatang,” ujar Ramdani.

Pada kuartal IV 2022, perseroan melanjutkan beberapa proyek salah satunya pembangunan jalan akses tol dari dan ke Makassar New Port (MNP) sepanjang ±2,2 km (ramp) yang menghubungkan Pelabuhan Lama serta Bandara Sultan Hasanudin ke MNP. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya