Gelar IPO, Primadaya Plastisindo Pede Kinerja Bakal Moncer

Primadaya Plastisindo tetapkan harga IPO sebesar Rp 200 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Nov 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 14:50 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Primadaya Plastisindo Tbk optimistis akan mendulang kinerja cemerlang pasca aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Keyakinan itu salah satunya merujuk pada investor strategis yakni Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.

Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk, Kennie Angesty mengatakan, saat ini perseroan telah selesai melakukan masa penawaran awal dan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan IPO. Nantinya, saham Primadaya Plastisindo dengan kode PDPP juga akan masuk sebagai Saham DES (Daftar Efek Syariah).

Rencananya, pencatatan saham PDPP akan dilakukan pada 9 November 2022. Masa penawaran awal telah dilakukan pada 13-20 Oktober 2022, selanjutnya masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan pada 3-7 November 2022, dan distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 8 November 2022.

“Kami optimistis kinerja perseroan akan semakin bertumbuh kendati ketidakpastian kondisi perekonomian sudah banyak diproyeksikan ke depan. Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini bahwa perseroan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi untuk terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (3/11/2022).

Sebagai informasi, perseroan melepaskan sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per lembar saham.

Saham ditawarkan pada harga Rp 200 per lembar, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 100 miliar.

Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin– mesin dan meningkatkan kapasitas produksi Perseroan dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sisanya, sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proyeksi Kinerja

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyiapkan jurus jitu untuk meraup berbagai peluang pertumbuhan ke depan. Di antaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas pangsa pasar produk free market melalui e-commerce dan distributor, menambah mitra dagang melalui sektor horeka, mengikuti perkembangan teknologi, diversifikasi produk dan market, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia.

Dia menilai, industri kemasan plastik adalah industri yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi lokasi sangat penting untuk menekan waktu dan biaya pengiriman.

"Dengan perluasan geografis dan strategi diversifikasi produk, kemampuan perseroan untuk menyerap kebutuhan plastik akan cepat bertumbuh di daerah-daerah yang akan dikembangkan,” ujar dia.

Riwayat Kinerja Perusahaan Secara kinerja, tahun lalu Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan 32,26 persen menjadi Rp 318,99 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 77,81 miliar. Hal itu didorong oleh peningkatan penjualan jerigen, galon, botol, dan material.

Kendati secara laba bersih belum dapat terkerek, tetapi perseroan optimis tahun ini perseroan akan menorehkan kinerja cemerlang. Keyakinan itu merujuk pada kinerja perseroan pada Mei lalu dengan raihan laba bersih yang melonjak 113,6 persen.

 


IPO, Primadaya Plastisindo Bidik Dana Rp 100 Miliar

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Primadaya Plastisindo Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri dari plastic untuk pengemasan akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). PT Primadaya Plastisindo Tbk akan melepas 500 juta saham ke publik.

Mengutip laman e-ipo, Kamis (13/10/2022), PT Primadaya Plastisindo Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 20 persen dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga penawaran saham perdana di kisaran Rp 195-Rp 200 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dari IPO sebesar Rp 100 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 67 persen untuk ekspansi pembelian mesin dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Selain itu, dana IPO juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sedangkan sisanya sekitar 33 persen untuk modal kerja.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun perseroan mencatat pendapatan Rp 318,99 miliar hingga 2021, tumbuh 32,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,18 miliar. Laba bersih perseroan turun 2,5 persen menjadi Rp 12,08 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 12,40 miliar.

Total ekuitas naik menjadi Rp 239,86 miliar pada 2021 dari periode 2021 sebesar Rp 177,32 miliar. Sementara itu, total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 60,97 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 77,93 miliar. 

 


Jadwal Penawaran IPO

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Perseroan mencatat aset bertambah menjadi Rp 300,83 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 255,25 miliar. Perseroan kantongi kas dan bank Rp 2,43 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,49 miliar.

Untuk kebijakan dividen, setelah IPO, mulai 2023, perseroan berencana membayarkan dividen kas kepada pemegang saham perseroan maksimal 30 persen dari laba bersih 2023 dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan.

Untuk jadwal penawaran IPO:

-Masa penawaran awal pada 13 Oktober-20 Oktober 2022

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 November 2022

-Masa penawaran umum pada 3 November-7 November 2022

-Tanggal penjatahan pada 7 November 2022

-Tanggal distribusi saham pada 8 November 2022

-Tanggal pencatatan saham pada 9 November 2022

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya