Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 1 miliar atau sebesar Rp 15,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.588 per dolar AS).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/12/2022), PT Bayan Resources Tbk membagikan dividen interim itu setara USD 0,03. Pembagian dividen interim 2022 tersebut sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 7 Desember 2022.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan membagikan dividen interim 2022 tersebut dengan mempertimbangkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk USD 1,62 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 2,26 miliar, dan total ekuitas sebesar USD 2,45 miliar.
Advertisement
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Desember 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 22 Desember 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 5 Januari 2023
Pada perdagangan Jumat, 9 Desember 2022 pukul 11.21 WIB, saham BYAN anjlok 5,5 persen ke posisi Rp 13.750 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di Rp 14.550 per saham.
Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 14.700 dan terendah Rp 13.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.939 kali dengan volume perdagangan 9.325 saham. Nilai transaksi Rp 12,8 miliar.
Bayan Resources Serap Belanja Modal Setara Rp 2,56 Triliun hingga September 2022
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.
PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.
Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.
Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.
Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.
Advertisement
Distribusi Batu Bara Perseroan
Jenny menuturkan, distribusi batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yaitu 25 persen ke Indonesia, Filipina sebesar 30 persen, Korea Selatan 15 persen, India 9 persen, Bangladesh sebesar 7 persen, Malaysia sebesar 3 persen, Vietnam, Taiwan dan China masing-masing 2 persen dan lainnya tiga persen.
Untuk harga jual rata-rata batu bara perseroan hingga akhir September 2022 sebesar USD 119,4 MT. Harga jual rata-rata (ASP) tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya USD 59,7 MT.
Pada penutupan perdagangan Senin, 5 Desember 2022,saham BYAN melambung 19,87 persen ke posisi Rp 13.575 per saham. Saham BYAN dibuka naik 375 poin menjadi Rp 11.700 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 13.575 dan terendah Rp 11.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.801 kali dengan volume perdagangan 16.599 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.
Bayan Resources Stock Split, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/11/2022), PT Bayan Resources Tbk akan stock split dengan rasio 1:10 sehingga satu saham lama akan menjadi 10 saham baru. Sebelum pemecahan nilai nominal saham, jumlah saham perseroan sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebanyak 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Berikut jadwal pemecahan nilai nominal saham:
-Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split di BEI dan situs web perseroan pada 28 November 2022
-Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 Desember 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 2 Desember 2022
-Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan negosiasi pada 5 Desember 2022
-Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil stock split pada 5 Desember 2022
-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai selama dua hari bursa pada 2-5 Desember 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 6 Desember 2022
Pada perdagangan Senin, 28 November 2022 pukul 13.48 WIB, saham BYAN naik 2,24 persen ke posisi Rp 93.500 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 91.450. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 95.000 dan terendah Rp 91.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 50 kali dengan volume perdagangan 77 saham. Nilai transaksi Rp 720 juta.
Advertisement