Liputan6.com, Jakarta - PT Voksel Electric Tbk (VOKS) melihat prospek bisnis tahun depan akan dipengaruhi kabar baik dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.
Direktur Voksel Electric Rizal Nangoy mengatakan, saat ini pandemi COVID-19 mulai terkendali dan kondisi ekonomi dalam negeri juga relatif lebih baik dibandingkan dengan global.
Baca Juga
“Secara keseluruhan, ekonomi positif 5 persen itu kabar baik bagi prospek bisnis tahun depan,” kata Rizal dalam paparan publik Voksel Electric, Jumat (16/12/2022).
Advertisement
Di sisi lain, ancaman resesi global menjadi pertimbangan Voksel Electric dalam mengambil langkah strategis tahun depan.
“Secara internal keputusan bisnis dilakukan dengan pertimbangan yang prudent dan memitigasi semua risiko kemungkinan timbul,” kata dia.
Sementara itu, saat ini Voksel Electric sudah memiliki kontrak dengan mitra bisnis, termasuk PT PLN (Persero) dalam menggarap proyek Material Distribusi Utama (MDU). Bahkan, Voksel Electric juga memiliki kontrak dengan mitra bisnis lainnya, termasuk telekomunikasi.
Rizal mengatakan, dalam menghadapi situasi yang menantang, pihaknya akan melakukan diversifikasi bisnis, baik secara pasar hingga ekspor.
“Di samping itu melakukan pengembangan produk untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar di masa depan,” ujar dia.
Belanja Modal 2023
Sebelumnya, PT Voksel Electric Tbk PT(VOKS) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 70 miliar pada 2023.
Direktur Voksel Electric, Ferry Suarly menuturkan, pihaknya menganggarkan belanja modal tersebut untuk peningkatan kapasitas dan efisiensi.
“Untuk 2023, kami menganggarkan capex sekitar Rp 70 miliar untuk peningkatan kapasitas dan efisiensi,” kata Ferry dalam paparan publik VOKS, Jumat (16/12/2022).
Dia mengatakan, anggaran belanja modal tersebut mengikuti kondisi keuangan, perkembangan ekonomi dan bisnis pada tahun depan.
Sementara itu, VOKS juga telah menyiapkan beberapa strategi dalam meningkatkan margin profitabilitas. Direktur Voksel Electric , Rizal Nangoy mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan harga jual di tengah ketidakpastian yang terjadi.
“Memahami tantangan di tengah ketidakpastian termasuk kemungkinan kenaikan harga bahan baku. Kami memiliki beberapa strategi mulai dari penyesuaian harga jual, menyesuaikan dengan dinamika perkembangan harga bahan baku,” kata Rizal.
Rizal juga menjelaskan, strategi dalam menghadapi dinamika harga bahan baku, pihaknya akan melakukan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Advertisement
Strategi Perseroan
“Strategi kami dalam menghadapi dinamika harga bahan baku, kami juga melakukan perbaikan secara terus menerus, berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja,” kata dia.
Tak hanya itu, VOKS juga telah menyiapkan strategi pertumbuhan ke depan, seperti perluasan jaringan pemasaran dan hubungan kerja sama yang baik dengan pelanggan. Perluasan bisnis melalui Inovasi dan pengembangan produk dan layanan unggulan.
Kemudian, meningkatkan keunggulan operasi dan produktivitas serta efisiensi melalui inovasi dan rekayasa ulang bisnis proses. Perluasan brand awareness dan corporate image melalui produk dan layanan yang baik. Selain itu, ada juga pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan nilai-nilai inti perusahaan.
Perusahaan yang didirikan pada 19 April 1971, sudah genap berusia 51 tahun. Saat ini Voksel Group bertransformasi menjadi penyedia total solusi kabel berkelas dunia di Indonesia. Perseroan merupakan produsen kabel, termasuk menangani proyek instalasi dan konstruksi infrastruktur kabel listrik dan telekomunikasi.
Penutupan IHSG pada 15 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Kamis (15/12/2022). Koreksi IHSG di tengah mayoritas sektor saham tertekan dan rilis data neraca perdagangan November 2022.
Mengutip data RTI, IHSG tumbang 0,73 persen ke posisi 6.751,86. Indeks LQ45 melemah 0,93 persen ke posisi 942,36. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.801,83 dan terendah 6.740. Sebanyak 308 saham tertekan dan 215 saham menguat. 183 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.021.373 kali dengan volume perdagangan 29,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.524.
Mayoritas indeks sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi melonjak 0,87 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,04 persen. Sementara itu, sektor saham energi turun 0,32 persen, sektor saham basic susut 0,23 persen, sektor saham industri melemah 0,21 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 0,26 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 1,03 persen, sektor saham health merosot 0,68 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,80 persen, sektor saham properti turun 0,79 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,68 persen.
Saham GOTO menanjak 3,19 persen ke posisi Rp 97 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 94 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 97 dan terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 35.589 kali dengan volume perdagangan 40.038.048 saham. Nilai transaksi Rp 330,7 miliar.
Advertisement