Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) resmi tercatat sebagai emiten ke-4 yang listing pada tahun ini dan ke-829 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam rangka IPO, perseroan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 271.250.000 saham baru sehingga Citra Buana Prasida memperoleh dana sebesar Rp 40,68 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama PT Citra Buana Prasida Tbk, R. Asep Eddy, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Dia menuturkan, hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.
Advertisement
Sejak dikembangkan pada 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135.000 m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.
Saat ini, di kawasan Paskal Hyper Square masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan oleh Perseroan untuk membangun sebanyak 92 unit ruko untuk mulai dipasarkan dan dialihkan pemanfaatannya.
"Produk properti ruko saat ini masih menjadi andalan kami. Sepanjang periode pandemi sejak 2019 hingga tahun lalu, pendapatan perseroan mengalami peningkatan yang diakibatkan karena peningkatan pendapatan sewa dan pengalihan pemanfaatan atau penggunaan bangunan dan atau tanah (Ruko),” ujar Eddy dalam keterangan resmi, Jumat (6/1/2023).
Selain itu, kata R.Asep Eddy saat ini Perseroan juga memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 m2.
Kinerja Perseroan
Pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp 19,26 miliar, turun 29,03 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27.14 miliar.
Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses pengalihan pemanfaatan atau penggunaan bangunan dan atau tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022. Baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit. Kendati demikian pendapatan sewa perseroan meningkat.
Manajemen perseroan selalu meningkatkan kinerja marketing sehingga target Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) dan sewa ruko tercapai.
Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4,14 miliar menurun sebesar 64,97 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp11,84 miliar.
"Ke depan manajemen Perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan,” kata Eddy.
Sisi lain, jumlah Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp 199,87 miliar meningkat sebesar 2,46 persen dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp 195,06 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena penambahan kas dan setara kas, penambahan uang muka, dan penambahan properti investasi.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 6 Januari 2023, saham CBPE merosot 0,67 persen ke posisi Rp 149 per saham. Saham CPBE dibuka naik Rp 40 ke posisi Rp 190 dari harga perdana Rp 150 per saham. Saham CPBE berada di level tertinggi Rp 200 dan terendah Rp 144 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.471 kali dengan volume perdagangan 1.726.191 saham. Nilai transaksi Rp 26,2 miliar.
Advertisement
Harga IPO
Sebelumnya, PT Citra Buana Prasida Tbk, perusahaan bergerak di bidang real esatet dan properti mematok harga perdana Rp 150 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Perseroan melepas maksimal 271,25 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan Citra Buana Prasida setara 20 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Mengutip laman e-ipo ditulis Selasa (3/1/2023), PT Citra Buana Prasida Tbk menetapkan harga IPO di batas atas harga kisaran yang ditawarkan sebelumnya Rp 100-Rp 150 per saham pada masa penawaran awal atau book building.
Dengan demikian, perseroan mengincar dana Rp 40,68 miliar saham dari IPO. Perseroan akan memakai dana IPO untuk modal kerja perseroan yaitu membangun ruko pada Blok F dan Blok di kawasan paskal Hyper Square.
Perseroan juga menggelar program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah 120.000 saham atau sebanyak 0,04 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan program ESA sebesar Rp 150. Perseroan telah menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Jadwal IPO:
-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2022
-Masa penawaran umum pada 2-4 Januari 2023
-Tanggal penjatahan pada 4 Januari 2023
-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 5 Januari 2023
-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 5 Januari 2023
-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2023
IPO Perseroan
Sebelumnya, PT Citra Buana Prasida Tbk, perusahaan bergerak di bidang real estate dan properti menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo, Senin (19/12/2022), PT Citra Buana Prasida Tbk menawarkan saham perdana maksimal 271.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka IPO.
Saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Adapun kisaran harga penawaran antara Rp 100-Rp 150 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO antara Rp 27,12 miliar-Rp 40,68 miliar.
Perseroan juga menggelar program employee stock allocation/ESA maksimal 27,125 juta saham. Saham tersebut maksimal 10 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.
Perseroan akan memakai dana IPO untuk modal kerja perseroan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan mencatat pendapatan Rp 19,26 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,14 miliar. Perseroan meraih laba setelah pajak Rp 3,39 miliar hingga Juni 2022. Laba perseroan anjlok dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,8 miliar.
Advertisement