Intip Rencana Digitalisasi Bank Sumut Usai IPO

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut, Arieta Ariyanti menilai digitalisasi mampu memberikan efisiensi bagi operasional.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jan 2023, 17:03 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 17:03 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) berencana mengembangkan teknologi demi menjadi bank yang adaptif pada masa disrupsi teknologi.

Di sisi lain,  Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut, Arieta Ariyanti menilai digitalisasi mampu memberikan efisiensi bagi operasional Bank Sumut agar bisa menjangkau lebih banyak nasabah. Sebagai institusi perbankan yang menjalankan fungsi intermediate, Arieta memandang Bank Sumut juga harus melihat perkembangan digitalisasi terkini.

Di mana adopsinya cukup masih utamanya selama pandemi Covid-19. Sehingga bisnis Bank Sumut tidak lagi bisa sepenuhnya dijalankan dengan cara konvensional atau tradisional.

"Untuk itu kita harus punya strategi ke depan untuk juga kembangkan digitalisasi. Baik itu untuk layanan ke nasabah maupun digital proses di internal Bank Sumut untuk tingkatkan efisiensi," kata Arieta dalam paparan publik perseroan, Senin (9/1/2023).

Bank Sumut Sendiri sudah melakukan beberapa langkah transformasi digital setidaknya dalam dua tahun terakhir. Arieta menjabarkan, Bank Sumut telah memiliki mobile banking, Sumut Mobile. Di samping itu, Bank Sumut juga memiliki agen Laku Pandai dengan aplikasi Sumut Link. Juga ada internet banking untuk pemerintah daerah dan korporasi.

"Terakhir kami kembangkan virtual account juga untuk purchase, lalu  kartu debit dan e money untuk menunjang transaksi non tunai. Jadi pengembanagna transformais digiralisasi di Bank Sumut ini sudah berjalan. Kami akan kemabngakn fitur-fitur ke depannya utnuk bisa sejajar dengan bank-bank besar terdahulu yang sudah memiliki layanan channel digital,” imbuh Arieta.

Rencana ini setali dengan rencana alokasi dana hasil IPO perseroan. Di mana 80 dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.

Sisanya sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan  digital.

 

Ambisi Bank Sumut Jadi BPD Nomor Wahid di Sumatera Lewat IPO

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) siap geber kinerja bisnis dengan meningkatkan ekspansi kredit hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital. Plt

Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto menerangkan, perseroan juga berambisi untuk menjadi bank terdepan bukan hanya di Sumatera Utara, namun secara luas mencakup wilayah Sumatera.

"Bank Sumut punya cita-cita tidak hanya beroperasi di Sumut, paling tidak kita ada di Sumatera. Langkah strategis yang kami lakukan, di ujung tahun lalu kami buka kantor cabang di Pekanbaru. tahun ini kita akan buka di Bagan Batu sampai Duri," kata Hadi dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Senin (9/1/2023).

Selain dua daerah tersebut, Bank Sumut juga berencana untuk membuka cabang di Jambi dan Palembang. Untuk mewujudkan rencana itu, salah satu yang dilakukan perseroan adalah menghimpun dana dari pasar modal lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

 

 

Prospek Bisnis

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hadi menambahkan, di sisi lain IPO ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Bank Sumut atas modal yang berasal dari APBD.

"Semua rencana bisnis itu membutuhkan modal, karena itulah kami lakukan IPO. Jadi dana itu akan kami alokasikan untuk ekspansi bisnis dan untuk kebutuhan investasi terkait gedung, peralatan, sewa kantor, dan kami ingin tambah belanja modal untuk IT,” imbuh dia.

Dalam sisi prospek usaha, Hadi mencatat ada sekitar Rp 60 triliun rata-rata dana APBD yang terkumpul di seluruh daerah Sumatera. Menurut dia, angka ini cukup besar untuk jadi ladang pengembangan bisnis Bank Sumut.

"Walaupun dari angka itu mungkin hanya 10—20 persen yang digunakan untuk belanja modal, namun di antara itu untuk belanja pegawai juga jadi sumber pendapatan Bank Sumut terkait pinjaman ASN yang merupakan target market Bank Sumut,” ujar Hadi.

Saat ini, Bank Sumut melayani sekitar 56 persen dari target pasar ASN. Artinya, perseroan masih memiliki potensi 44 persen pasar yang bisa digarap ke depan.

IPO, Bank Sumut Bidik Dana Segar Rp 1,49 Triliun

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Bank Sumut membidik dana segar Rp 1,49 triliun dari IPO.

Mengutip laman e-IPO, Kamis (5/1/2023), Bank Sumut akan melepas sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham atas nama seri B yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp250 per saham dalam rangka IPO.

Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Harga penawaran kepada masyarakat Rp150-Rp350 per saham. Dengan demikian, Bank Sumut akan meraih dana maksimal Rp 1,49 triliun.

Selain itu, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) atau sebanyak-banyaknya 58.695.900 saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga penawaran.

Adapun, sebanyak-banyaknya sebesar 2,64 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai penambahan modal untuk program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (Management and Employee Stock Option Program atau MESOP) atau sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan  setelah pelaksanaan.

Dalam implementasinya, program ESA dan program MESOP atau sebanyak-banyaknya 259.798.300 saham. 

Sementara itu, seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.

Sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan  teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital, antara lain sekitar 10 persen belanja modal (capital expenditure/capex) termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Dana IPO dan Jadwal

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu, sekitar 10 persen operational expenditure berupa pengembangan jaringan ATM, pengembangan layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

Perseroan menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan dalam waktu mendatang.

Dengan demikian, para penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadapIPO Bank Sumut.

 

Jadwal

Perkiraan Masa Penawaran Awal : 5 – 18 Januari 2023

Perkiraan Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan : 30 Januari 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum : 1 - 3 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 6 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 7 Februari 2023

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya