Bidik Pasar Gen-Z, Multi Medika Incar Penjualan Masker BT21 hingga Rp 150 Miliar

Selain membuat masker, PT Multi Medika Internasional Tbk akan memulai produk FMCG yang bekerja sama dengan IP dari Korea Selatan dan negara lain.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Jan 2023, 06:11 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 06:11 WIB
Ilustrasi Perempuan pakai masker
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) mengembangkan penggunaan masker terutama di kalangan gen Z. (unsplash.com/Ani Kolleshi)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen masker BT21, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) membidik peningkatan penjualan 15-20 persen pada kuartal IV 2022 dan kuartal I 2023. Periode tersebut bersamaan dengan peluncuran masker BT21 untuk edisi festive.

Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek mengatakan, kolaborasi bersama BT21 tidak hanya menambah kesan ekslusif tapi juga membuat pengguna masker semakin meluas di masyarakat umum dan khususnya kaum millennial dan gen-Z

"Ide menambah patch pada masker, diharapkan sales MMI akan bertumbuh pada kuartal IV dan kuartal I 2023 sehingga menjadi Rp 85-150 miliar dari masker fashionable itu," kata Mengky dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (26/1/2023).

Dia menjelaskan, hal itu merupakan strategi MMI untuk menambah brand awareness dan mengkokohkan Multi Medika Internasional sebagai salah satu pemain utama tidak hanya di dunia alat kesehatan, tetapi di Industri FMCG dengan menggunakan IP (intellectual property/kekayaan intelektual). 

“Kami tidak hanya berhenti pada masker, karena seperti kita ketahui kebutuhan masker pada 2023 akan turun jika COVID-19 sudah terkendali. Akan tetapi, ini adalah titik balik MMI untuk memulai produk-produk FMCG yang telah disiapkan bekerja sama dengan IP-IP dari Korea dan mancanegara," kata dia.

Menurut ia, dampak positif dari penggunaan IP selain menambah penjualan, yakni semakin memperkuat pangsa pasar Perseroan di bidang alat kesehatan, sehingga menambah target penjualan pada kuartal IV 2022 dan kuartal I 2023, 15 sampai dengan 20 persen dari tahun sebelumnya. 

"Hal ini sudah sejalan dengan produk-produk yang akan diluncurkan MMI pada 2023, seperti tissue, wet tissue, skin care dan produk F&B lainnya yang akan segera dikeluarkan perusahaan di pertengahan 2023," ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu, 25 Januari 2023, saham Multi Medika Internasional naik 6,76 persen ke posisi Rp 474 per saham. Saham MMIX dibuka naik 86 poin ke posisi Rp 530 per saham. Saham MMIX berada di level tertinggi Rp 530 dan terendah Rp 444 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.008 kali dengan volume perdagangan 406.669 saham. Nilai transaksi Rp 19 miliar.

 

Multi Medika Internasional Jadi Pendatang Baru di BEI pada 6 Desember 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Multi Medika Internasional Tbk tercatat sebagai emiten ke-56 di BEI pada 2022 dengan kode saham MMIX. Perseroan mencatatkan 2,4 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesar 1,8 miliar saham dan penawaran saham termasuk employee stock allocation/ESA sebesar 600 juta saham.

Harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 190 per saham dengan nilai nominal saham Rp 25 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO Rp 114 miliar.

Selain itu, perseroan juga menawarkan 300 juta waran dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Rasio waran seri I yaitu 2:1.

Dana hasil IPO antara lain sekitar 65 persen untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sisanya sekitar 30 persen untuk perluasan distribution center dan sarana logistik. Lokasi distribution center baru untuk produk IP lisensi perseroan akan berada di Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK 2 pada 2024.

“Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini both,” tulis perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari penerbitkan waran digunakan seluruhnya untuk modal kerja Multi Medika Internasional yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

Untuk jumlah saham free float per 5 Desember 2022 sebesar 600 juta saham atau 25 persen dengan rincian jumlah saham yang di lock-up selama 24 bulan dalam hal ini ESA sebesar 10,52 juta saham atau 0,44 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 589,47 juta saham atau 24,56 persen.

 

Jadwal Waran

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk jadwal waran antara lain:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 6 Desember 2022

-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 6 Desember 2022

-Periode akhir perdagangan waran seri I

Pasar regular dan negosiasi pada 3 Desember 2024

Pasar tunai pada 5 Desember 2024

-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Juni 2023

-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 6 Desember 2024

 

Multi Medika Internasional Bidik Penjualan hingga 15 Persen

Paparan publik PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) (Foto: PT Multi Medika Internasional Tbk)
Paparan publik PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) (Foto: PT Multi Medika Internasional Tbk)

Sebelumnya, calon emiten baru PT Multi Medika Internasional (MMI) menargetkan pertumbuhan penjualan 10-15 persen pada 2023.

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek optimistis menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan 10-15 persen pada tahun depan. Sedangkan, pada 2022 bisa meningkat 25 persen dari tahun lalu.

“Target pertumbuhan 10-15 persen pada 2023, (target pertumbuhan kinerja) tahun ini dibandingkan tahun lalu naik 25 persen, tahun lalu Rp 180 miliar, tahun ini Rp 236 miliar sampai akhir tahun,” kata Mengky kepada awak media, Rabu (16/11/2022).

Mengky menyebutkan, pihaknya menargetkan margin dan margin kotor 30-45 persen pada tahun depan.

“Kami sangat yakin, ini success story dan true story, kami bisa tumbuh 10-15 persen di sales, margin dan gross margin 30-45 persen, kami secara laba maupun dividen satu-satunya IP yang punya pertumbuhan double digit,” kata dia. 

Adapun, untuk kategori alat kesehatan, MMI menargetkan bisa tumbuh di kisaran 50 persen. “Untuk alat kesehatan bisa tumbuh tidak di bawah 50 persen,” ujar dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya